Note

Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi

· Views 31
Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi
Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham emiten tambang emas kembali menguat pada lanjutan sesi I, Rabu (17/7/2024) seiring logam mulia acuannya menyentuh rekor baru.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.48 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) memimpin kenaikan, yakni sebesar 4,32 persen. Kemarin, saham ini naik 6,32 persen.

Baca Juga:
Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi Saham BREN Turun 17 Persen Sepekan, Belasan Ribu Investor Terdampak

Di bawah PSAB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 2,99 persen, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 2,11 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 126 persen, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) 2,01 persen.

Lebih lanjut, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terapresiasi 1,23 persen dan PT United Tractors Tbk (UNTR) 0,11 persen.

Baca Juga:
Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi Deltamas (DMAS) Raih Marketing Sales Rp1,1 Triliun hingga Juni 2024

Diwartakan sebelumnya, harga emas di pasar spot menguat 0,41 persen di level USD2.478 per troy ons pada perdagangan sesi Rabu (17/7) pukul 08.52 WIB. 

Kenaikan ini membuat harga emas kembali sentuh level all-time high (ATH).

Baca Juga:
Emas Cetak Rekor, Saham ANTM hingga BRMS Menghijau Lagi Laba Morgan Stanley Tembus Rp50 Triliun pada Kuartal II-2024

Emas kembali sentuh level tertinggi karena pasar terus mempertimbangkan dampak perubahan dovish besar-besaran oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) tahun ini, sehingga menurunkan opportunity cost untuk memiliki aset emas batangan yang tidak dikenakan bunga. 

Ini seiring pernyataan terbaru dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperkuat ekspektasi bank sentral akan segera mulai memangkas suku bunga.

Powell mengatakan bahwa angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan untuk Juni menambah keyakinan pertumbuhan harga akan kembali ke target, sehinhga bank sentral kemungkinan tidak akan menunggu sampai inflasi mencapai target 2 persen untuk memulai siklus penurunan suku bunga.

Dana berjangka juga menunjukkan bahwa penurunan suku bunga pada September sudah diperhitungkan, sementara pasar lebih memilih tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25bps dibandingkan dua kali pada tahun ini. 

Hal ini bertepatan dengan perkiraan penurunan suku bunga oleh ECB, BoE, dan PBoC, sehingga memperkuat permintaan logam mulia di Eropa dan Asia. 

Namun, data baru menunjukkan bahwa PBoC menahan diri untuk tidak menambah cadangan emasnya selama dua bulan berturut-turut pada Juni, setelah membeli cadangan emas selama 17 bulan berturut-turut hingga April. Pembelian bank sentral ini sempat berkontribusi pada kenaikan logam tersebut pada tahun ini.

Pada sesi Selasa (16/7), harga emas ditutup melonjak 1,89 persen di level USD2.469,93 per troy ons.

Harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak menyentuh rekor penutupan tertinggi USD2.426 per troy ons pada akhir Mei lalu dan kini sudah melampaui capaian tersebut.

Pasar juga masih bergulat dengan prospek politik AS yang tidak menentu setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap calon presiden sekaligus mantan presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya di akhir pekan lalu.

Pembelian safe haven juga menguntungkan dolar di tengah meningkatnya ketidakpastian politik AS.

Pasar juga berspekulasi pada awalnya bahwa serangan itu diperkirakan akan mendukung permintaan safe haven terhadap emas.

Para analis berspekulasi bahwa serangan tersebut meningkatkan peluang Trump menang dari kandidat Partai Demokrat Joe Biden pada akhir tahun ini.

Jika Trump terpilih kembali, diperkirakan berpotensi menambah inflasi dan utang. Ini menjadi skenario yang diperkirakan bisa mendukung dolar yang lebih kuat.

Secara historis, emas selalu turun tajam setelah mencatat rekor tertinggi dalam waktu singkat. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.