Note

Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan

· Views 24
Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan
Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan. (Foto: BREN)

IDXChannel - Emiten energi terbarukan milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencuri panggung di bursa saham Indonesia sejak Oktober 2023.

Namun, tak banyak diketahui bahwa potensi bisnis BREN di segmen energi terbarukan cukup menjanjikan di Tanah Air.

Baca Juga:
Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan Setor Rp192 Triliun ke Negara sejak 2019, BBRI Mendapat Apresiasi Wajib Pajak Patuh

Saham BREN ditawarkan ke investor publik dengan harga Rp780 per saham pada saat IPO di 9 Oktober 2023. Kini, saham BREN berada di harga Rp7.950 per saham pada perdagangan sesi I 17 Juli 2024. Artinya, saham BREN sudah melonjak 919 persen sejak IPO.

Meskipun, pada perdagangan sesi I hari ini, saham BREN merosot 6,47 persen secara harian ke posisi Rp7.950 per saham, melanjutkan penurunan 4,23 persen pada Senin (15/7).

Baca Juga:
Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan Shimizu Berencana Tender Offer, Saham Total Bangun (TOTL) Tiba-Tiba Melesat

Diketahui, dunia sedang berlomba dalam hal transisi energi untuk menemukan sumber alternatif yang lebih ramah lingkungan karena dampak buruk enegi fosil seperti minyak dan batu bara terhadap produksi emisi.

Laporan Carbon Brief menyoroti kapasitas tenaga surya dan angin di kawasan ASEAN meningkat sebesar 20 persen pada 2023, sehingga totalnya menjadi lebih dari 28 gigawatt (GW).

Baca Juga:
Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan Wijaya Karya (WIKA) Tuntaskan Proyek Gedung UNJANI Senilai Rp1,04 Triliun

Di lain pihak, menurut laporan baru dari Global Energy Monitor (GEM) 2023, teknologi tersebut kini menyumbang 9 persen dari kapasitas pembangkit listrik di negara-negara ASEAN, di antaranya Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Dikombinasikan dengan basis pembangkit listrik tenaga air yang besar, pertumbuhan tenaga angin dan surya membawa blok ini mendekati target kapasitas energi terbarukan sebesar 35 persen pada 2025.

“Energi terbarukan sudah mencakup 32 persen kapasitas listrik di negara-negara ASEAN, yang berarti target 35 persen dapat dipenuhi dengan mudah,” tulis GEM dalam laporannya, (17/1/2024).

GEM juga mencatat, kawasan ini berada di jalur yang tepat untuk melampaui targetnya, dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya hampir dua kali lipat dalam dua tahun ke depan dengan menambah proyek baru sebesar 23GW.

Sejauh ini, Vietnam memiliki kapasitas pembangkit tenaga surya dan angin dengan skala utilitas paling besar dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. (Lihat grafik di bawah ini.)

Ada Transisi Energi, Intip Prospek Bisnis BREN ke Depan

Namun, negara-negara ASEAN secara kolektif merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan mengalami pertumbuhan permintaan listrik yang sangat pesat baru-baru ini sebesar 22 persen per tahun antara 2015 dan 2021.

Aksi Ekspansi BREN di 2024

Samuel Sekuritas mengatakan, di akhir 2023 lalu, BREN muncul sebagai pemain panas bumi terbesar di Indonesia dalam hal kapasitas dengan total mencapai 885 MW di tengah meningkatnya minat terhadap sektor energi terbarukan dan upaya pemerintah untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

Sejumlah langkah ini menjadikan posisi BREN penting sebagai pemain energi terbarukan terkemuka di kawasan Asia Tenggara. BREN juga sudah melakukan sejumlah ekspansi bisnis di sepanjang 2024.

Memasuki kuartal I-2024, BREN berhasil mencatat kinerja keuangan solid dengan membukukan pendapatan sebesar USD145,4 juta, EBITDA sebesar USD123,6 juta, dan laba bersih setelah pajak mencapai USD37,1 juta di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.

Di akhir 2023, BREN dilaporkan akan mengakuisisi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap. Aksi korporasi itu dilakukan melalui PT Barito Wind Energy, yang merupakan entitas anak usahanya.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap sendiri berkapasitas 75 megawatt (MW) dan diresmikan pada 2 Juli 2018. PLTB Sidrap adalah pembangkit tenaga angin yang pertama kali dibangun di Indonesia.

PLTB ini berlokasi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan yang dikembangkan oleh UPC Renewables dengan nilai investasi mencapai USD150 juta.

PT Barito Wind Energy juga telah menyelesaikan akuisisi 99,99% saham di PT UPC Sidrap Bayu Energy dari UPC Renewables Asia Pacific Holding Pte. Ltd. (UPCAPH), ACEN Renewables International Pte. Ltd. (ACRI), UPC Renewables Asia III Limited (Asia III), Sidrap (HK) Limited (Sidrap HK), dan Sunedison Sidrap B.V. (SunEd BV) pada 2 April 2024.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.