Rupiah Sudah Menguat 1,3 Persen Sebulan
IDXChannel – Nilai tukar rupiah berusaha menekan kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS) selama sebulan terakhir.
Mengutip data Trading View, sepanjang 2024, rupiah masih melemah 4,83 persen terhadap USD.
Namun, secara mingguan, rupiah sudah menguat 0,22 persen dan dalam sebulan sudah perkasa 1,31 persen.
Sementara, mata uang Garuda melemah pada perdagangan Kamis (18/7/2024) terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah dibuka melemah 0,37 persen di level Rp16.154 per USD pada pukul 10.11 WIB setelah pada sesi Rabu (17/7) ditutup di level Rp16.094 per USD. (Lihat grafik di bawah ini.)
Penguatan rupiah seiring sejumlah langkah yang diambil pemerintah. Teranyar, Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan kembali suku bunga acuan di level 6,25 persen. Hal itu berdasarkan keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 16 dan 17 Juli 2024.
Selain BI Rate, suku bunga Deposit Facility juga tetap bertahan sebesar 5,5 persen dan suku bunga Lending Facility tetap di level 7 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga ditahan berdasarkan asesmen menyeluruh, proyeksi, ekonomi global, ekonomi domestik, kondisi moneter sistem keuangan & pembayaran kedepan tersebut.
"Berdasarkan asesmen evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan terkini dan prospek ekonomi ke depan, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16 dan 17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25 persen," tutur Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Juli 2024 di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
BI membantah tudingan keberadaan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI memicu kondisi crowding out di pasar keuangan dan keketatan likuiditas perbankan saat ini.
Crowding out adalah istilah yang menggambarkan terserapnya aliran dana dari pasar keuangan ke salah satu instrumen otoritas, sehingga likuiditas sulit diperoleh oleh pelaku pasar keuangan.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, bunga tinggi yang diberikan bank sentral ini untuk SRBI membuat pusaran dana tersedot ke instrumen tersebut agar dana asing terus tertarik masuk.
"Apakah terjadi crowding out? Jawabannya tidak. Dari sisi SRBI dan SBN, baik dari suku bunga dan lelangnya SBN untuk pembiayaan fiskal," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Juli 2024 di Jakarta, Rabu (17/7).
Indonesia selama ini mengandalkan aliran modal asing di pasar keuangan dari tiga aset, yaitu saham, Surat Berharga Negara (SBN), serta SRBI. Ketika terjadi guncangan pasar beberapa waktu lalu akibat sentimen yang memburuk, arus modal asing keluar dari saham dan SBN.
Perry menambahkan, saat ini arus modal asing sudah mulai kembali ke SBN dan saham, tetapi nilainya masih sangat kecil.
Menurut data BI, berdasarkan data transaksi 8 hingga 11 Juli 2024, asing tercatat beli neto Rp5,59 triliun terdiri dari beli neto Rp3,00 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,32 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,27 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 11 Juli 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp28,82 triliun di pasar SBN, jual neto Rp6,75 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp153,20 triliun di SRBI. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.