Begini Strategi Produsen Semen Merah Putih (CMNT) Tekan Emisi Karbon hingga 5 Persen

IDXChannel - Produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) berhasil menekan mengurangi emisi CO2 spesifik bersih sebesar 5 persen pada 2023.

Setiap ton semen yang diproduksi pada 2023 mengeluarkan 30 kg CO2 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya atau turun dari 633 kg menjadi 603 kg CO2 per ton setara semen. 

GM Sales dan Marketing Cemindo Gemilang, Oza Guswara mengatakan, pengurangan emisi karbon tersebut dilakukan melalui investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan.

"Semen Merah Putih mengutamakan praktik produksi yang bertanggung jawab sosial dan lingkungan, serta meningkatkan kualitas HSSE untuk manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Secara strategis, kami terus mengoptimalkan inovasi dan teknologi dengan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi," ujar Oza dalam keterangan resmi, Kamis (18/7/2024).

Oza menambahkan, dalam inovasi tersebut pabrik Bayah juga menambah instalasi Alternative Fuels Feeding (AF) pada kalsiner di Kiln guna meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 5 persen pada 2024. 

Peningkatan ini diharapkan dapat menghasilkan pengurangan emisi CO2 sebesar 70.000 ton, karena lebih banyak energi yang digunakan berasal dari bahan bakar alternatif seperti biomassa atau RDF, menggantikan bahan bakar fosil konvensional seperti batu bara atau gas alam dalam proses produksi semen. 

Dari sisi energi, penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) juga dioptimalkan mengubah panas buangan menjadi listrik, menghasilkan 85.702 MWh pada 2023. Selain itu, Perseroan juga mengganti truk dan forklift diesel dengan listrik, guna mengurangi emisi CO2.

"Langkah ini diharapkan dapat mengurangi emisi CO2, sambil mengoptimalkan penggunaan Waste Heat Recovery System (WHRS) untuk menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Perusahaan juga terus berinovasi dalam pengembangan produk, dengan fokus pada pengurangan penggunaan klinker untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional," tutur Oza.

Inisiatif pengurangan emisi CO2 yang dilakukan Semen Merah Putih ini mendapat pengakuan internasional dari World Cement Association pada WCA World Annual Conference 2024. 

Semen Merah Putih meraih penghargaan yang kedua kalinya dengan kategori "Continuing Progress in Climate Actions" dari World Cement Association (WCA) pada Mei 2024. 

"Penghargaan WCA Climate Action Award 2024 yang diterima oleh pabrik Bayah merupakan pengakuan atas upaya berkelanjutan Semen Merah Putih dalam mewujudkan visi keberlanjutannya. Ini juga menjadi motivasi bagi Semen Merah Putih untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja lingkungannya di masa depan," ujar Commercial dan Logistic Director Semen Merah Putih Surindro Kalbu Adi.

Pada 2020, sektor industri, termasuk semen, berkontribusi sekitar 22 persen terhadap total emisi gas rumah kaca di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan peta jalan yang ambisius, dengan komitmen untuk mencapai emisi nol karbon pada 2060 dan target penurunan emisi antara 29 persen hingga 41 persen pada 2030.

(DES)