Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (18/7), IHSG ditutup menguat 96,85 poin (+1,34%) ke level 7.321,07.
Penguatan IHSG tidak lepas dari berlanjutnya aksi beli investor asing, khususnya pada saham-saham perbankan, seperti: BBRI (NFB: Rp409,6 miliar), BMRI (NFB: Rp339,1 miliar), & BBCA (NFB: Rp329,4 miliar).
Kemudian, BI baru saja merilis data Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha meningkat pada Q2-2024, tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 17,20%, lebih tinggi dari SBT pada Q1-2024 yang sebesar 14,11%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, dimana DJIA (-1,29%), S&P 500 (-0,78%), & Nasdaq (-0,68%).
Saham-saham teknologi megapolitan memimpin penurunan, dengan aksi jual yang meluas ke sektor-sektor lain karena sebagian besar berakhir di zona merah.
Para investor mengambil keuntungan dari reli teknologi baru-baru ini, mempertanyakan prospek pendapatan di tengah kekhawatiran atas pembatasan ekspor semikonduktor AS ke China, yang dapat berdampak pada penjualan dan pendapatan para pembuat chip Amerika.
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, Apple (-2%), Microsoft (-0,7%), Alphabet (-1,9%), dan Amazon (-2,1%) semuanya turun.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed, dibayangi profit taking investor,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (19/7).
Hot
No comment on record. Start new comment.