Banjir Barang Impor Jadi Ancaman Ngeri Industri Manufaktur RI
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai industri manufaktur Indonesia terancam lantaran banjir barang impor. Situasi tersebut bisa membuat industri manufaktur terpuruk. Sekali terpuruk, akan sulit bagi industri untuk restart alias hidup kembali.
"Kalau kita terlambat menyiapkan policy-policy perlindungan kemudian manufaktur itu tutup dengan berbagai macam alasan, semisal gempuran barang-barang impor baik itu legal maupun ilegal, sektor itu untuk restart (hidup kembali) sangat sulit. Untuk restart-nya lagi sulit sekali," kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).
Oleh sebab itu, Agus mengatakan bahwa semua stakeholder termasuk pemerintah harus peka terhadap situasi yang terjadi di lapangan. Ia memberi contoh salah satu negara yang kini sedang terhantam industri manufakturnya adalah Thailand.
Berdasarkan laporan dari Reuters, Agus mengatakan bahwa Thailand kini sedang digempur produk impor murah dari China. Akibatnya, industri dalam negeri Thailand sulit berkompetisi, pemerintahnya pun terlambat memberikan perlindungan.
"Maka Reuters dengan gamblang mengatakan bahwa ekonomi Thailand hanya 2,5%, sangat rendah. Ini bukan kata saya ya, kata Reuters, kata kuncinya adalah negara harus hadir dalam melindungi industri dalam negeri," terang Agus.
Di sisi lain, Agus menjelaskan bahwa fenomena gempuran produk impor terjadi di tengah euforia luar biasa negara tersebut karena masuknya sejumlah pabrik kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) dari China. Namun, karena kedatangan pabrik EV, sejumlah perusahaan otomotif non-listrik terkena imbasnya.
Pabrik tutup dan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah luar biasa. Belajar dari situasi ini, Agus berpesan bahwa jangan sampai hal serupa terjadi di Indonesia. Politisi partai Golkar ini mengatakan bahwa ketenagakerjaan harus dilindungi, salah satu langkah utamanya pun dengan melindungi industri manufaktur.
"Dalam Reuters dikatakan bahwa job loss nya gede sekali. Besar sekali. Pemerintah tidak boleh terlambat dalam melindungi jobs. Kalau orang itchy, nggak suka bicara soal manufaktur, lindungi jobs, lindungi lah ketenagakerjaan kita, dalam konteks kita (Indonesia) ya manufaktur," pungkasnya.
(hns/hns)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.