Mengintip Bengkel Reparasi Arloji demi Akurasi 20 Jul 2024, 09:00
· Views 19
View translation
Jakarta - Akurasi waktu menjadi satu hal yang sangat penting. Terlebih bagi warga di Ibu kota Jakarta. Bengkel reparasi arloji ini bisa menjadi salah satu jawabnya.
Disalah satu sudut Jatinegara tepatnya di jalan Bekasi Barat terdapat sebuah tempat servis jam yang melegenda bernama kios H Abas Ali. Usaha service jam ini berdiri sebelum Indonesia merdeka tepatnya sudah ada sejak 1930. Umurnya kini sudah 94 tahun. Tukang reparasinya pun sudah generasi ketiga. Namanya Haji Gufron yang berusia 64 tahun.
Sekilas, toko ini rasanya seperti tempat servis jam pada umumnya. Namun jika dilihat lebih dalam, ada hal yang luar biasa. Kondisi toko hingga keahlian reparasi jam pemiliknya yang membuat toko ini spesial. Apa tuh?
H Gufron mengatakan bahwa kiosnya didirikan oleh sang kakek, Haji Ali. Setelah itu, kios dikelola oleh sang ayah, Haji Abas dan kini dikelola olehnya dengan dibantu anaknya bernama Fajar dan seorang teknisi bernama Ade. Ilmu yang ia miliki diperoleh dari sang Ayah yang mengajarinya secara langsung.
Pada tahun 1986 ia sempat mengikuti pelatihan Quartz Watches dengan instruktur seorang ahli jam dari Switzerland bernama Ain di Gobel Indonesia. Saat ini selain mereparasi berbagai jenis jam ia juga mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada anak dan keponakan serta anak muda dilingkungannya.
Toko servis ini melayani beragam kerusakan dari berbagai jenis jam mulai dari jam tangan modelan terbaru, jam dinding, jam tangan mekanik hingga jam saku.
Menekuni profesinya selama lebih dari 45 tahun, Gufron pernah menyervis berbagai arloji. Mulai yang standar hingga yang mahal dan antik.
Ada yang usianya puluhan tahun, bahkan sampai di atas 100 tahun. Arloji dengan berbagai merek seperti Rolex, Omega, Seiko, Casio, Roskopf, Waltham Mass, hingga Invender yang berusia 110 tahun pernah Gufron perbaiki.
Untuk memperbaiki jam tangan yang antik atau mahal, Gufron butuh waktu lebih banyak. Bahkan, tidak jarang dia meminta waktu hingga beberapa bulan. Biaya servicenya pun bisa mencapai jutaan rupiah.
Gufron juga memiliki banyak jenis merk jam tua yang ia gunakan sebagai salah satu bahan canibalan jika ada service dari jam sejenis yang ia perbaiki.
Usaha service jam memang tidak seramai sebelum era tahun 2000an, hal ini karena semakin banyak orang yang memiliki smartphone sehingga banyak orang yang enggan membeli jam tangah dan yang memiliki ketika rusak enggan memperbaikinya.
Jam saat ini untuk kebanyakan orang bukan lagi menjadi kebutuhan untuk sehari-hari, namun sebagian brand jam mekanik menjual jam tak lagi sebagai alat namun menjadikan barang yang 'Luxury/Mewah'. Gufron pun berharap usahanya ini bisa terus eksis yang nantinya akan diteruskan oleh anaknya Fajar.
Reprinted from detik_id ,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website:
https://www.followme.com
Reward
If you like, reward to support.
Hot
No comment on record. Start new comment.