Menakar Potensi Saham BREN Masuk MSCI dan FTSE

IDXChannel – Emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) diproyeksikan akan masuk ke dalam indeks elite MSCI dan FTSE pada periode Agustus mendatang.
Dalam keterangan tertulisnya, CGSI Sekuritas Indonesia memprediksi, emiten besutan taipan Prajogo Pangestu tersebut akan masuk ke indeks MSCI Indonesia yang akan diumumkan pada 13 Agustus 2024.

CGSI menilai, apabila harga saham BREN lebih tinggi dari Rp9.450 per saham, BREN memilik kans untuk masuk MSCI.
Per Senin (22/7), pukul 10.53 WIB, saham BREN diperdagangkan di angka Rp9.125 per saham. Artinya, saham BREN perlu melanjutkan pemulihan harga yang signifikan selama sebulan ke depan.

CGSI juga menilai, BREN akan masuk ke indeks FTSE dalam review pada 23 Agustus 2024.
Asal tahu saja, BREN sebelumnya sempat diumumkan masuk ke dalam FTSE Global Equity Index untuk large cap periode Juni 2024.

Namun, akibat masuk ke papan pemantauan khusus (PPK) yang menggunakan mekanisme full call auction (FCA) yang terbilang kurang transparan dan likuid, pada 4 Juni 2024, FTSE membatalkan inklusi BREN ke salah satu indeks yang menjadi acuan investor asing dan manajer investasi luar tersebut.
Kini, kapitalisasi pasar (market cap) BREN mencapai Rp1.220,80 triliun, di bawah urutan pertama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki nilai pasar Rp1.251,24 triliun.
Kabar teranyar, pada 15 Juli 2024, BREN mengumumkan perusahaan telah menyerap seluruh dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang senilai Rp3,08 triliun. Per 30 Juni 2024, dana IPO BREN senilai Rp0 alias sudah tidak tersisa.
Penggunaan dana IPO BREN terutama untuk melakukan penyetoran modal ke anak usahanya, Star Energy Group Holding Pte Ltd (SEGHPL) senilai Rp2,58 triliun.
Sebelumnya, BREN memberikan tambahan modal ke anak usahanya, PT Barito Wind Energy sebesar Rp497 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, Jumat (21/6/2024), dana tersebut digunakan Barito Wind untuk melunasi fasilitas Tranche B atau utang sebesar USD29 juta ke Bank BNI (BBNI) yang jatuh tempo pada 14 Juni 2024.
Peluang MBMA Cs
Selain BREN, CGSI juga melihat, ada kans sebesar 50 persen jika harga di atas Rp650 per saham untuk saham emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) masuk ke indeks MSCI.
Harga saham MBMA saat ini berada di kisaran Rp625 per saham.
Sementara, emiten tambang tembaga-emas yang terafiliasi Grup Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memiliki peluang 50 persen untuk upweighting atau peningkatan bobot di indeks MSCI. AMMN sudah masuk MSCI sejak akhir 2023.
“Peluang 50 karena karena saham berada di antara 9 dan 12 bulan pasca kenaikan free float,” tulis CGSI.
Berbeda, CGSI memprediksi, emiten produsen emas BUMN PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berpotensi terdepak dari MSCI apabila harga sahamnya di bawah Rp1.670 per saham.
Kini, harga saham ANTM dibanderol di Rp1.345 per saham.
Tidak hanya untuk indeks MSCI dan FTSE, CGSI juga memproyeksikan nama yang kemungkinan keluar-masuk indeks domestik.
Saham AMMN, bank syariah pelat merah BRIS, dan emiten telekomunikasi EXCL bisa masuk ke indeks IDX30 yang akan diumumkan pada 25 Juli mendatang.
Nama-nama seperti emiten e-commerce BUKA, emiten poultry CPIN, dan perusahaan batu bara ITMG berpeluang keluar IDX30, tulis CGSI.
Untuk indeks LQ45, emiten nikel NCKL, pengelola jalan tol BUMN JSMR, pengelola rumah sakit (RS) MIKA, dan perusahaan kertas TKIM berpeluang menjadi anggota anyar indeks acuan saham domestik tersebut.
Berbeda nasib, masih mengutip CGSI, emiten farmasi dan jamu SIDO, emiten bahan kimia dasar ESSA, perusahaan investasi SRTG, dan tambang batu bara HRUM kemungkinan akan keluar indeks LQ45.
Catatan saja, mengutip CGSI, nama-nama yang disebut lebih awal memiliki kecondongan lebih besar untuk masuk atau keluar indeks. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.