Note

Kebocoran Data-Fraud Masih Bayangi Layanan Keuangan di RI

· Views 12
Kebocoran Data-Fraud Masih Bayangi Layanan Keuangan di RI
Ilustrasi - Foto: Shutterstock/
Jakarta

Industri keuangan dalam negeri mengalami perkembangan pesat secara digital dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari banyak munculnya produk-produk digital keuangan, seperti pembayaran non tunai, mobile banking, hingga platform pinjaman online (pinjol).

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), 90% bank umum sekarang ini telah memiliki layanan digital. Selain itu, digital payment telah mencapai nilai Rp 60.000 triliun. Kemudian jumlah merchant yang menggunakan digitalisasi kini sudah 33 juta pelaku usaha.

Di balik kemajuan-kemajuan tersebut, BI menilai masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi industri keuangan dalam transformasi secara digital. Deputi Gubernur BI Juda Agung membeberkan tantangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, tantangan keamanan cyber. Menurutnya, dengan semakin meningkatnya penggunaan layanan digital, risiko kebocoran data dan serangan cyber juga meningkat.

"Kita perlu pastikan bahwa sistem-sistem yang kita bangun memiliki keamanan yang kuat untuk melindungi transaksi pengguna dan juga melindungi data nasabah," kata Juda dalam acara Digital Bank Summit, Jakarta (23/7/2024).

ADVERTISEMENT

Tantangan berikutnya, meningkatkan risiko fraud atau kecurangan. Juda menyebut dengan meningkatnya aktivitas digital juga membuka peluang bagi peningkatan kasus-kasus penipuan atau fraud yang dapat merugikan konsumen. Alhasil, juga berujung merusak kepercayaan masyarakat konsumen terhadap sistem keuangan digital.

Kemudian, inklusi keuangan. Dia bilang meskipun banyak kemajuan-kemajuan yang kita telah capai, masih ada sebagian masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan digital.

"Keempat, regulasi yang adaptif. Dunia digital bergerak sangat cepat dan regulasi tentu harus mampu mengikuti perkembangan ini tanpa menghambat inovasi," jelasnya.

Dia menekankan BI terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri keuangan digital melalui berbagai kebijakan yang proaktif dan ramah terhadap inovasi dengan tetap diseimbangkan.

(kil/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.