Nggak Zaman Lagi Promo Unggulin Produk, Ini Tips Marketing Zaman Now

Kemajuan zaman turut mengubah kebiasaan masyarakat. Hal ini kemudian mendorong perubahan pada kegiatan pemasaran atau marketing. Hal ini diakui oleh Deryansha Azhary, seorang pengusaha sekaligus content creator yang terkenal dengan podcast 'Kasisolusi'. Dery, sapaan akrabnya, menekankan marketing telah banyak mengalami transformasi.

Menurutnya saat ini marketing atau pemasaran yang ideal tidak lagi berfokus pada produk. Dia mengatakan konsumen lebih tertarik dengan nilai tambah sebuah produk.

"Jadi marketing pertama (1.0) beli dapat produk. Kalau marketing 2.0 beli dapat apa atau manfaatnya apa," kata Dery di acara Sharia Insurance Convention and Awards (SICA) 2024: 'Reach The Next Level of Sharia Insurance: Bigger, Stronger, Healthier' di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024).

"Kalau marketing 3.0 lebih sadis lagi, beli jadi siapa. (Naik motor) Harley davidson, pakai (jam tangan) Rolex jadi pengusaha sukses. Beli Adidas ingin kayak Messi, kayak Ronaldo. (Parfum) wanginya kayak anak skena," imbuhnya.

Dery menyebut konsep ini juga bisa dioptimalkan oleh para agen dalam memasarkan produk asuransi syariah kepada calon konsumen, yakni dengan menonjolkan manfaat yang bisa diberikan oleh produk tersebut.

Dia juga menjelaskan salah satu konsep personal brand yang penting dalam pemasaran, yaitu Marketing Ritualization. Sesuai namanya, konsep ini menitikberatkan bagaimana memasukkan produk dan manfaatnya dalam ritual atau aktivitas keseharian masyarakat.

"Gimana cara ngukurnya? Tempel produk kita, masukin di caption, di headline, di pembuka omongan. Itu diulang-ulang (supaya) masuk ke alam bawah sadar. Hormon kortisol, endorfin, dopamin, diserang (di) kepala manusia," tuturnya.

Dia mengatakan tidak sedikit agen pemasar yang hanya berfokus pada target closing semata. Dia pun mendorong tenaga pemasar untuk lebih memanfaatkan channel pemasaran dengan optimal.

"Rata-rata agen lupa dengan konsumennya. Karena kita tidak melibatkan dia terhadap ritualisasi dalam kehidupannya. Itu yang jadi masalah. Otaknya cuma closing. Padahal menuju closing ada corong minyak. Dari gerbang pintu pertamanya itu (kasih) manfaat buat konsumen. Jangan kasih celah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Acara SICA 2024, Edi Yoga Prasetyo mengatakan gelaran SICA adalah yang kedua kali setelah sempat vakum karena pandemi COVID-19. Sebelumnya SICA telah sukses diadakan pada tahun 2019.

"Tujuan SICA paling utama untuk memberikan penghargaan kepada garda terdepan industri asuransi syariah, yaitu para tenaga pemasar yang telah memperkenalkan produk-produk asuransi syariah," tuturnya.

Dia memaparkan SICA 2024 terdiri dari 2 rangkaian agenda. Pertama convention, yang menghadirkan narasumber untuk berbagi ilmu dan motivasi kepada para agen asuransi syariah.

"Pada acara convention peserta diharapkan bisa mendapatkan manfaat edukasi yang dikemas secara entertaining dan edukatif. Kemudian bisa menjadi sarana berbagi pengalaman dengan rekan-rekan yang lain," terang dia.

Lalu acara akan dilanjut dengan awarding untuk insan asuransi syariah yang berprestasi. Adapun penghargaan terdiri dari 9 kategori asuransi jiwa dan 5 kategori asuransi umum.

"Penilaian pemenang untuk setiap kategori tersebut dilakukan oleh tim juri independen dengan dukungan data dan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perusahaan anggota AASI," tandasnya.

Kelas Jualan Smart: 101 Strategi Sosial Media Bisnis

Kelas Jualan Smart: 101 Strategi Sosial Media Bisnis