Terungkap! Ini Penyebab Harga Beras Mulai Naik Lagi
Badan Pangan Nasional mengungkap penyebab harga beras yang kini mulai merangkak naik lagi. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan saat ini masa panen raya sudah habis dan memasuki masa tanam.
Jika masa panen habis, memang akan terjadi penurunan ketersediaan. Saat ketersediaan menurun, harga gabah kering panen (GKP) juga akan mengalami kenaikan, sehingga mengerek harga beras.
"Kenaikan harga GKP yang saat ini sudah mencapai Rp 6.800-7.200/kg, di sisi lain bulan ini sudah masa pasca panen raya menjadi transisi ke masa tanam selanjutnya, sehingga ada pengurangan ketersediaan," kata dia kepada detikcom, Selasa (23/7/2024).
Selain itu penyebab lainnya adalah jalur distribusi beras antar wilayah yang terlalu panjang.
"Juga dipengaruhi karakter distribusi dimana beberapa wilayah tersebut rantai pasokan nya terlalu panjang dan juga saluran distribusi melalui darat, laut dan udara sehingga membutuhkan ongkos transportasi yang lebih besar," ungkapnya.
Dia mengatakan pemerintah sendiri terus melakukan berbagai upaya. Misalnya dari Badan Pangan Nasional sebagai badan yang bertugas menstabilkan harga pangan, melakukan gerakan pangan murah sebagai langkah mengintervensi harga beras yang tengah naik.
"Badan Pangan Nasional melakukan Gerakan Pangan Murah di seluruh kabupaten kota untuk menyediakan beras SPHP. Update per 22 Juli 2024 telah dilaksanakan Gerakan Pangan Murah sebanyak 5.848 kali di 37 Provinsi dan 448 kab/kota," ungkapnya.
Melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan Perum Bulog dihadirkan Kios Pangan sebagai outlet bagi masyarakat umum mendapatkan beras dari Perum Bulog sesuai dengan harga HET dan pangan lainnya.
"Untuk sampai saat ini, telah terdapat 323 Kios Pangan (35 di 21 provinsi dan 288 di 81 kab/kota). Selain itu juga, penyaluran beras SPHP di jaringan ritel modern juga tetap dilaksanakan," jelas dia.
Selain itu, Badan Pangan Nasional juga menugaskan Bulog untuk melakukan penyaluran bantuan pangan beras periode 2 Agustust sampai dengan Desember 2024 kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat sebesar 10 kg per KPM.
Bantuan pangan itu dilakukan untuk membantu keluarga yang tidak mampu agar tidak terdampak akan kenaikan harga beras. Selain itu, penyerapan beras dalam negeri juga terus dilakukan, di mana hingga 21 Juli 2024 sudah diserap sebanyak 754.419 ton.
Ia juga mengatakan dari Kementerian Pertanian tengah menggalakkan berbagai upaya untuk menggenjot produksi. Kegiatan yang dimaksud di antaranya optimasi lahan rawa (Opla) seluas 400.000 ha, pompanisasi seluas 1.140.195 ha dan padi GOGO seluas 287.402 ha, cetak sawah 3 Juta ha.
Sebagai informasi, berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, harga beras secara rata-rata nasional hari ini jenis medium naik Rp 10/kg dari harga kemarin menjadi Rp 13.560/kg. Jika dibandingkan harga pekan lalu juga naik Rp 10/kg dari Rp 13.550/kg.
Harga beras di Jakarta rata-rata tercatat Rp 13.550/kg. Harga beras termahal terjadi di Jakarta Barat Rp 15.000/kg dan Jakarta Pusat serta Jakarta Utara tembus Rp 14.000/kg.
Sementara harga beras jenis premium tercatat turun menjadi Rp 15.520/kg. Jika dibandingkan dengan harga pekan lalu stabil di level yang sama.
Namun harga beras premium di Jakarta sudah ada yang tembus Rp 16.000-18.000/kg. Seperti harga beras di Jakarta Pusat Rp 15.000/kg, Jakarta Barat Rp 18.000/kg, Jakarta Utara Rp 16.000/kg, dan Jakarta Timur Rp 14.000/kg.
Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras sendiri memang telah dinaikkan oleh Badan Pangan Nasional melalui Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras. Wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan, HET beras medium Rp 12.500 per kilogram (kg) dan HET beras premium Rp 14.900 per kg.
(ada/ara)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.