Asing Rajin Lego, Saham Astra (ASII) Merah Tiga Hari Beruntun

IDXChannel – Saham PT Astra International Tbk (ASII) ditutup terkoreksi pada Selasa (23/7/2024) di tengah aksi jual oleh investor asing yang membebani performa konglomerat otomotif hingga pertambangan tersebut.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASII melemah 1,55 persen ke posisi Rp4.450 per saham.

Baca Juga:

Prajogo Pangestu Kembali Borong Saham Barito Pacific (BRPT)

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp208,02 miliar dan volume perdagangan 46,43 juta saham.

Saham ASII kini menderita pelemahan selama tiga hari beruntun.

Baca Juga:

Keluar dari Pemantauan Khusus, Saham SAPX Anjlok 11,37 Persen

Investor asing juga cenderung melakukan jual bersih (net sell) di ASII.

Dalam sepekan, net sell asing tercatat sebesar Rp20,81 miliar dan dalam sebulan Rp655,93 miliar.

Baca Juga:

Arah Pasar Saham Imbas Joe Biden Mundur dari Capres AS

Sementara, sejak awal tahun (YtD), asing sudah keluar dari ASII dengan nilai jual bersih Rp5,03 triliun di pasar reguler.

Secara teknikal, dalam chart harian, saham ASII berpeluang menjajal support terdekat di area 4.350-4.290.

Dalam riset terbaru, pada 19 Juli 2024, BRI Danareksa memperkirakan pendapatan dan laba operasional (OP) segmen otomotif ASII pada paruh pertama 2024 akan mengalami penurunan masing-masing sebesar 13 persen dan 45 persen.

Sebaliknya, pendapatan dan laba operasional segmen keuangan diproyeksikan meningkat masing-masing sebesar 12 persen dan 18 persen secara year-on-year (yoy).

Kemudian, laba emiten alat berat (HE) pada kuartal II-2024 diperkirakan meningkat sebesar 25 persen quarter-on-quarter (qoq), yang berpotensi mendorong kinerja konsolidasi ASII pada paruh pertama 2024 melampaui ekspektasi.

BRI Danareksa tetap merekomendasikan beli (buy) untuk saham ASII dengan target harga (TP) Rp5.100. BRI Danareksa menyebut, penjualan mobil (4W) pada paruh kedua 2024 akan menjadi pendorong utama bagi laba ASII pada periode tersebut.

Sementara, CGSI Sekuritas, dalam riset yang terbit pada 19 Juli 2024, berpendapat, pihaknya menyukai ekosistem otomotif yang kuat dari ASII.

CGSI percaya, penetrasi ASII ke segmen kendaraan tujuh penumpang dan hybrid akan membantunya mempertahankan posisi nomor satu dalam pangsa pasar mobil di Indonesia.

Berdasarkan data Gaikindo, ASII memimpin dengan pangsa pasar 57 persen dalam volume penjualan pada periode Januari-Mei 2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.