Apa Itu Kelas Menengah dalam Kelompok Masyarakat? Ini Penjelasannya
![Apa Itu Kelas Menengah dalam Kelompok Masyarakat? Ini Penjelasannya](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202407/053fbb7e8d91b818864596140df0871c455b888a.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
- Pengertian Kelas Menengah Menurut Ahli 1. Birdsall, Graham dan Pettinato 2. Banerjee dan Duflo 3. Bhalla
- Penentuan Munculnya Kelas Menengah 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan 2. Lapangan Kerja dan Pendidikan 3. Mobilitas dan Kerentanan
- Kelas Menengah di Indonesia
Kelas menengah (middle class) merupakan kelas di masyarakat yang posisinya berada di tengah-tengah. Namun, agak sulit untuk mendefinisikan kelas menengah secara pasti.
Sebab, kelompok masyarakat ini dapat mewakili berbagai kalangan. Jika dilihat dari aspek penghasilan maka bisa dibedakan antara kaya dan miskin. Sedangkan dari kelas sosial, bisa dibedakan antara kelas bawah dan kelas atas.
Namun, ada sejumlah ahli mendefinisikan kelas menengah yang dilihat dari segi penghasilan. Simak penjelasan tentang kelas menengah dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Kelas Menengah Menurut Ahli
Mengutip e-jurnal berjudul Kelas Menengah (Middle Class) dan Implikasinya Bagi Perekonomian Indonesia oleh Muhammad Afdi Nizar, ada sejumlah ahli yang memaparkan pendapatnya tentang kelas menengah. Simak di bawah ini:
1. Birdsall, Graham dan Pettinato
Kelas menengah digolongkan berdasarkan pendapatan (earnings) antara 75 persen dan 125 persen dari median pendapatan per kapita masyarakat.
2. Banerjee dan Duflo
Kelas menengah adalah individu dengan pengeluaran per kapita per hari sebesar US$ 2-4 dan individu dengan pengeluaran per kapita per hari antara US$ 6-10.
3. Bhalla
Kelas menengah adalah orang-orang yang memiliki pendapatan tahunan lebih dari US$ 3.900 dalam ukuran paritas daya beli (purchasing power parity) atau PPP.
Penentuan Munculnya Kelas Menengah
Ada sejumlah faktor penentu yang dapat mendorong pertumbuhan kelas menengah di masyarakat serta memberikan kontribusi lebih banyak bagi proses pembangunan. Berikut faktor-faktornya:
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan
Adanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat mendorong masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan masuk dalam kelompok kelas menengah. Sebab, pertumbuhan ekonomi berperan penting dalam mengurangi kemiskinan sekaligus menambah penduduk di kelas menengah.
2. Lapangan Kerja dan Pendidikan
Menyediakan lapangan kerja yang banyak juga harus diimbangi dengan upah yang stabil dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, perusahaan juga perlu memberikan berbagai manfaat dan penunjang bagi seluruh karyawan.
Pendidikan juga perlu menjadi perhatian. Apabila sejumlah masyarakat mendapat pendidikan yang lebih tinggi, maka mereka dapat masuk ke dalam kelompok kelas menengah.
3. Mobilitas dan Kerentanan
Kelas menengah memang dapat tumbuh dengan cepat, tetapi ada sebagian dari kelompok tersebut yang bisa dengan mudah kembali menjadi miskin. Dengan begitu, kelas menengah belum dianggap kelas yang aman karena rentan untuk turun menjadi kelompok penduduk kelas bawah.
Kelas Menengah di Indonesia
Bank Dunia (World Bank) menyoroti masyarakat kelas menengah di Indonesia. Hal itu ditulis dalam laporannya berjudul Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class yang dirilis pada 2020 lalu.
Laporan tersebut tak melihat penduduk Indonesia hanya sebatas kaya dan miskin saja, tetapi ada kelompok penting yang eksis dan berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi, yakni kelas menengah.
Menurut Bank Dunia, terdapat lapisan-lapisan kelas masyarakat berdasarkan pola konsumsinya, yakni sebagai berikut:
- Miskin: Di bawah garis kemiskinan. Nilai konsumsi Rp 354 ribu per bulan
- Rentan: Di atas garis kemiskinan namun rentan menjadi miskin. Nilai konsumsi Rp 354 ribu sampai Rp 532 ribu per bulan.
- Calon kelas menengah: Kelas yang belum sepenuhnya aman. Nilai konsumsi Rp 532 ribu sampai Rp 1,2 juta per bulan.
- Kelas menengah: Kelas yang aman dari risiko jatuh ke kelas miskin atau kelas rentan. Nilai konsumsi Rp 1,2 juta sampai Rp 6 juta per bulan.
- Kelas atas: Kelas paling sejahtera di Indonesia. Nilai konsumsinya lebih dari Rp 6 juta per bulan.
Sedikit informasi, pada 1967, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hanya US$ 657 per orang, menjadikannya sebagai salah satu negara paling miskin di dunia. Namun 50 tahun berselang, pertumbuhan ekonomi Tanah Air mencapai 5,6% per tahun. PDB per kapita tumbuh enam kali lipat hingga nyaris US$ 4.000.
Adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi salah satu faktor pengurangan kemiskinan paling cepat dalam sejarah. Kini, sudah banyak masyarakat kelas menengah yang tumbuh di Indonesia. Kelompok inilah yang menyusun hampir setengah dari konsumsi se-Indonesia, sekaligus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini ada sekitar 52 juta masyarakat kelas menengah di Indonesia, atau satu dari lima orang Indonesia adalah kelas menengah," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Dengan kata lain, satu dari lima orang Indonesia menghabiskan uang sekitar Rp 6 juta per bulan. Menurut Bank Dunia, uang sebesar itu dibelanjakan oleh warga kelas menengah untuk jalan-jalan, membeli hal-hal yang berkaitan dengan hiburan, hingga membeli kendaraan seperti mobil.
Di lapisan Kelas Menengah 1, hanya 4% yang menghabiskan uang untuk hiburan. Namun pada lapisan Kelas Menengah 2, pengeluaran untuk hiburan meningkat menjadi 9%. Angka tersebut hanya berselisih sedikit dari pengeluaran untuk hiburan dari Kelas Atas, yakni sebesar 11%.
Selain itu, berganti kendaraan dari sepeda motor ke mobil juga merupakan salah satu tanda seseorang telah beralih ke kelas menengah. "Berganti dari sepeda motor ke mobil adalah salah satu tanda kunci kelas menengah," ujar Bank Dunia.
Memang, kebanyakan orang Indonesia memiliki sepeda motor, termasuk orang miskin. Bahkan, hampir 50% masyarakat Indonesia punya sepeda motor. Namun, kepemilikan mobil menjadi pembeda antara kelas menengah dengan kelas sosial-ekonomi di bawahnya.
Sekitar seperempat penduduk kelas menengah memiliki mobil. Pada lapisan Kelas Menengah 1, kepemilikan mobil mencapai lebih dari 20%. Namun pada lapisan Kelas Menengah 2, kepemilikan mobil mencapai 60%. Sementara pada Kelas Atas mencapai 80%.
Menariknya, masyarakat kelas menengah Indonesia juga suka jalan-jalan atau travelling. Menurut Bank Dunia, sekitar 40% kelas menengah lebih sering bepergian daripada kelas lain di Indonesia, atau sekitar 1,4 perjalanan per tiga bulan. Terlebih lagi, mereka bepergian untuk bersenang-senang.
Sementara itu, setengah dari kelas-kelas di bawahnya bepergian bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk mengunjungi teman atau keluarga. Hanya sekitar seperempat hingga sepertiga dari kelas-kelas di bawah kelas menengah yang bepergian untuk piknik. Sementara di kelas menengah, sekitar 40% dari mereka travelling untuk liburan bertamasya.
Demikian penjelasan mengenai kelas menengah di kelompok masyarakat. Semoga artikel ini dapat menambah informasi detikers.
![Apa Itu Kelas Menengah dalam Kelompok Masyarakat? Ini Penjelasannya](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202407/fe59e8be2b36d3976b844a3db16075e221542aea.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Gaji Nggak Naik-naik Bikin Daya Beli Lemah
![Apa Itu Kelas Menengah dalam Kelompok Masyarakat? Ini Penjelasannya](https://socialstatic.fmpstatic.com/social/202407/fe59e8be2b36d3976b844a3db16075e221542aea.jpg?x-oss-process=image/quality,q_70)
Gaji Nggak Naik-naik Bikin Daya Beli Lemah
(ilf/fds)
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.