Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.215 per USD, Ini Sederet Sentimen Pemicunya
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah ke level Rp16.215 per USD. Mata uang Garuda melemah tipis 1,5 poin atau 0,01 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp16.219 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan menguatnya dolar AS dipengaruhi ketidakpastian akan pemilihan presiden 2024, terutama setelah Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat.
"Harris terlihat dengan cepat mengumpulkan dukungan dari partai tersebut, sehingga menyiapkannya untuk berhadapan dengan calon dari Partai Republik Donald Trump tahun ini," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (24/7/2024).
Adapun jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Harris sedikit mengungguli Trump setelah ia mendapat dukungan dari Biden.
Di Asia, pejabat senior partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mengatakan semalam bahwa Bank of Japan harus lebih jelas menunjukkan tekadnya untuk menormalisasi kebijakan moneter, termasuk melalui kenaikan suku bunga yang stabil. BOJ selanjutnya diagendakan mengumumkan suku bunga pada 31 Juli.
Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan tersebut. Terakhir kali mereka menaikkan suku bunga pada bulan Maret ke kisaran 0-0,1 persen dari -0,1 persen.
Pasar China mengalami penurunan yang berkepanjangan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen terhadap negara tersebut memburuk akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua.
Hal ini ditambah dengan penurunan suku bunga yang mengecewakan oleh People's Bank of China, sementara Sidang Pleno Ketiga Partai Komunis China juga tidak memberikan banyak petunjuk mengenai langkah-langkah stimulus yang lebih lanjut.
Ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS juga membebani sentimen terhadap China, karena para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan dalam pemerintahan AS terhadap sikap Washington terhadap negara tersebut.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.