Note

Kala Hamzah Haz Turun Gunung Saat Krisis APBN

· Views 22
Kala Hamzah Haz Turun Gunung Saat Krisis APBN
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta

Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz, merupakan salah satu sosok yang berjasa terhadap perkembangan ekonomi Tanah Air. Salah satunya dari bagaimana ia menangani masalah BBM di era reformasi.

Ekonom senior INDEF sekaligus Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini mengatakan Hamzah Haz merupakan salah satu sosok pemimpin yang memiliki komitmen menjaga kepentingan nasional namun tetap realistis. Hal ini tercermin saat ia terjun langsung menangani krisis APBN.

"Komitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tenpa meninggalkan aspek realitas dan rasional. Berbeda dengan pemimpin yang idealis utopis, yang tidak berpijak pada kenyataan. Sebagai contoh, 20 tahun lalu terjadi krisis APBN Hamzah Haz 'turun gunung' untuk ikut menyelesaikannya," kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didik menjelaskan krisis APBN ini membuat pemerintah pada awal reformasi (2000-2005) harus beberapa kali menaikkan harga BBM. Langkah ini dimaksudkan untuk mengurangi beban pengeluaran negara, khususnya untuk pemberian subsidi.

Dalam kesempatan itu ia menjelaskan Hamzah Haz berupaya menenangkan masyarakat yang ribut akibat kebijakan kenaikan harga BBM ini. Hal ini menjadi penting mengingat bagaimana kebijakan ini sangatlah sensitif bagi masyarakat RI, yang bahkan bisa mengarah ke krisis politik.

ADVERTISEMENT

"Pada pertengahan tahun 2000-an atau 2005 pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politik. Mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, yang juga menjadi Ketua Umum PPP, terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus protensi krisis politik," ucap Didik.

Meski tidak merasa senang akan kebijakan kenaikan BBM ini, Didik menjelaskan pada akhirnya Hamzah Haz ini terpaksa harus ikut menyetujui langkah pemerintah yang satu ini. Sebab sebagai Wakil Presiden ia tahu betul bahwa kondisi APBN saat itu perlu disehatkan dengan salah satunya mengurangi nilai subsidi.

"Subsidi kepada barang adalah pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada orang. Hamzah Haz ikut mendinginkan suasana dan meskipun tidak populer kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional," papar Didik.

"Dalam hal ini Hamzah Haz tergolong pemimpin yang pro kebijakan harus berbasis evidence (evidence based policy). Jika politik populis yang anti rasional dijalankan oleh partai politik, maka pro kontra tersebut akan mengarah kepada krisis politik dan akan membuat masalah baru gabungan krisis APBN, krisis politik dan meluas menjadi krisis ekonomi rakyat," jelasnya lagi.

Sebagai informasi, dalam catatan detikcom disebutkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak pernah populer di telinga masyarakat. Hal ini tidak luput pada masa kepemimpinan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri yang tercatat memang sempat naik empat kali.

Posisi harga BBM pada Agustus 2001 yakni Premium Rp 1.450/liter, minyak tanah Rp 1.205/liter dan solar Rp 1.190/liter. Kemudian, pada Oktober 2004 harga Premium berubah menjadi Rp 1.810/liter, minyak tanah Rp 1.800/liter dan solar Rp 1.650/liter.

(fdl/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.