Note

Tetangga RI Jadi Korban Jebakan Utang China?

· Views 19
Tetangga RI Jadi Korban Jebakan Utang China?
Foto: Infografis detikcom/Denny
Jakarta

Sebagai bagian dari proyek Belt and Road Initiative (BRI), China memberikan pinjaman hingga miliaran dolar kepada Laos untuk membangun berbagai macam infrastruktur mulai dari kereta cepat hingga pembangkit listrik tenaga air.

Masifnya pembangunan Negeri Sejuta Gajah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Namun pinjaman ini justru malah bisa membuat negara tetangga RI itu masuk dalam jeratan utang China.

Melansir dari Kantor Berita Deutsche Welle, Kamis (25/7/2024), data perekonomian Laos terbaru menunjukkan negara itu tengah menghadapi tumpukan utang hingga US$ 13,8 miliar atau setara dengan Rp 224,55 triliun (kurs Rp 16.272/dolar AS). Jumlah ini setara dengan lebih dari 100% PDB negara tetangga RI itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah itu, US$ 10,5 miliar atau setara dengan Rp 170,85 triliun di antaranya merupakan utang luar negeri yang lebih dari 50%-nya berasal dari China. Kondisi ini menunjukkan bagaimana Negeri Tirai Bambu merupakan kreditor terbesar Laos.

"Masalahnya bukan hanya utang ke China, total utang Laos sangatlah besar. Utang itu sendiri tidak buruk jika digunakan untuk keperluan produktif, tapi utang Laos tidak. Mereka punya kelebihan kapasitas dalam pembangkit listrik tenaga air," jelas profesor di National War College, Zachary Abuza, kepada DW.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, pemerintah China mengatakan pihaknya selalu melakukan yang terbaik untuk membantu Laos mengatasi beban utangnya. Sebab Laos menjalin hubungan dekat China dan mempunyai ideologi politik serupa.

Namun tetap saja Beijing terus menerima kritikan dari para ahli sebagai 'diplomasi perangkap utang'. Dengan mendanai proyek-proyek besar di negara-negara berkembang, Tiongkok bisa memiliki pengaruh yang sangat besar dan membuat negara itu bergantung secara ekonomi.

Karena itu Kementerian Luar Negeri China sering menyebut klaim tersebut sebagai narasi buatan AS yang bertujuan untuk menghalangi tujuan Beijing dalam bekerja sama dengan negara-negara berkembang.

"Tiongkok tidak bisa disalahkan. Yang harus disalahkan adalah pemerintah Laos yang mengambil terlalu banyak utang untuk proyek-proyek yang tidak memberikan keuntungan ekonomi seperti yang mereka perkirakan," kata Abuza lagi.

Permasalahan Ekonomi di Laos

Secara keseluruhan, perekonomian Laos memang sedang mengalami berbagai macam kesulitan sejak pandemi COVID. Tingginya inflasi, nilai tukar yang lemah, dan pertumbuhan PDB yang lamban membuat negara ini semakin terperosok.

Pada Juni 2024 kemarin saja, angka inflasi di Laos mencapai lebih dari 26%, sedikit naik dari angka di bulan Mei sebesar 25,7%.

Kemudian Bank Dunia juga mengatakan PDB Laos hanya tumbuh sebesar 3,7% pada 2023 dengan perkiraan sebesar 4% pada 2024 ini. Padahal sebelum pandemi, pertumbuhan negara ini bisa mencapai 5,5%.

Salah satu warga Laos, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa masyarakat umum di Laos mulai merasakan beban kemerosotan ekonomi dengan berkurangnya layanan publik, pemeliharaan jalan, pendidikan dan layanan kesehatan.

"Sejak COVID, banyak usaha kecil yang tutup, dan banyak yang belum dibuka kembali. Mereka yang memiliki lahan terpaksa menanam makanan mereka sendiri dan kembali ke mata pencaharian subsisten," katanya.

Meski begitu, banyak warga Laos ini ternyata tidak sadar negaranya memiliki banyak utang ke China. Sebab yang mereka pikirkan saat ini adalah bagaimana cara untuk bertahan hidup di tengah meredupnya ekonomi negara itu.

"Kebanyakan orang tidak mengetahui besarnya utang tersebut, dan mereka juga tidak mengaitkan utang ke China (terhadap masalah ekonomi sehari-hari mereka) karena tidak mempunyai dampak langsung terhadap kehidupan mereka," ucap warga Laos itu.

(fdl/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.