Pasardana.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (IDX:BBRI) bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengajak pengusaha muda BRIliaN untuk memanfaatkan teknologi.
Tujuannya agar UKM Indonesia dapat naik kelas dan memiliki kualitas daya saing tinggi sehingga dapat menembus pasar ekspor.
BRI melalui program Brilianpreneur berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengadakan diskusi bertajuk 'Berani Mendunia Road to UMKM Export Brilianpreneur 2025' bersama Komodoin.
Assistant Vice President Value Chain & Assets Product Development Division BRI, Silvi Augustia menjelaskan, BRI dan LPEI berkolaborasi untuk menciptakan wadah bagi UMKM untuk meningkatkan eksistensi UMKM agar dapat dikenal lebih luas di pasar internasional melalui platform digital yang sedang dibangun oleh LPEI.
LPEI dapat memberikan pendampingan kepada UMKM BRI sehingga dapat memberikan berbagai insight yang baik untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Melalui digital platform yang akan diluncurkan oleh LPEI dalam waktu dekat, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM BRI untuk naik kelas menjadi go internasional. Kolaborasi ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan BRI dalam mendukung Indonesia emas 20245 melalui UMKM,” kata Silvi, Kamis (25/7/2024).
Sementara, Kepala Divisi SME’s Advisory Services LPEI, Lutpi Ginanjar menjelaskan, Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar namun belum terutilisasi dengan baik dan Indonesia saat ini belum memiliki cross-border B2B marketplace yang dapat membantu UKM mendapatkan akses pasar dan peluang ekspor.
“Indonesia perlu terobosan baru untuk meningkatkan ekspor. Saat ini angka ekspor UKM masih di angka 15,7% hal ini tergolong rendah melihat angka ekspor UKM negara tetangga seperti singapura sebesar 41% dan tiongkok sebesar 60%,” katanya.
Saat ini, UKM dan pelaku usaha berorientasi ekspor menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan untuk mengakses pasar internasional, kebutuhan perizinan ekspor yang sepenuhnya belum dipahami oleh UKM, pengetahuan logistik crossborder yang masih terbatas dan keterbatasan akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas.
Hot
No comment on record. Start new comment.