Note

Saham Properti Ramai-Ramai Loyo, SMRA hingga BSDE di Zona Merah

· Views 26
Saham Properti Ramai-Ramai Loyo, SMRA hingga BSDE di Zona Merah
Saham Properti Ramai-Ramai Loyo, SMRA hingga BSDE di Zona Merah. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten properti utama ditutup melemah signifikan pada Kamis (25/7/2024), terseret hawa negatif pasar secara umum.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,31 persen ke 7.240,28, pelemahan kali ketiga beruntun, terbebani memerahnya sejumlah saham bank besar hingga konglomerat.

Selain itu, mayoritas saham juga tergelincir. Sebanyak 379 saham memerah dan hanya 183 saham menghijau. Sisannya, sebanyak 232 saham stagnan.

Pelemahan IHSG ini seiring terbenamnya bursa Asia di tengah jebloknya Wall Street di Amerika Serikat (AS) imbas dari aksi jual besar-besaran saham teknologi raksasa.

Indeks properti (PROPERT) terdepresiasi 1,64 persen, melanjutkan koreksi dua hari sebelumnya.

Mulai kehilangan tenaga, indeks ini masih dalam tren menguat sejak awal Juli 2024. Kendati, memang, masih downtrend dalam jangka panjang.

Saham PT Sentul City Tbk (BKSL), yang sempat melesat seiring kabar penjualan tanah seluas total 152 hektare dengan nilai sekitar Rp2 triliun milik perseroan kepada Genting Plantations Bhd (GENP), turun 6,12 persen.

Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga terbenam, minus 4,39 persen. Demikian pula, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang terkoreksi 3,92 persen, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang melemah 2,90 persen, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang terdepresiasi 2,86 persen.

Nama lainnya, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merosot 2,78 persen, PWON tergerus 2,37 persen, CTRA 2,01 persen. Saham LPKR dan DILD juga turut memerah, masing-masing berkurang 1,61 persen dan 0,58 persen.

Prospek Emiten Properti

Dalam riset pada 10 Juni 2024, CGSI menjelaskan, pihaknya mencatat adanya pemulihan struktural dari para pengembang besar, yang didorong oleh insentif pemerintah, pada 2021-22, seiring keberhasilan para pengembang untuk keluar dari pandemi Covid-19 dengan net gearing yang lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi, dan tingkat penjualan kuartalan yang serupa dengan apa yang mereka capai pada akhir 2014 hingga 2015 ketika sektor ini diperdagangkan di atas 30 kali untuk indikator 2-year forward P/E.

Namun, kata CGSI, valuasi sektor properti masih suram.

“Menurut kami, korelasi negatif antara harga saham sektor ini dengan apresiasi rupiah terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang menarik menghalangi re-rating sektor ini secara keseluruhan,” tulis analis CGSI.

Ekonom CGSI memproyeksikan, rupiah akan menguat terhadap dollar AS di akhir kuartal III-2024, didukung oleh potensi capital inflows karena ekspektasi investor terhadap imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang lebih tinggi.

CGSI mengestimasi, potensi penurunan suku bunga acuan AS di kuartal IV-2024 dapat mendorong aliran masuk dana asing alias capital inflows lebih lanjut.

“Oleh karena itu, kami tetap mempertahankan rating Overweight untuk sektor ini,” kata CGSI.

Sementara, analis MNC Sekuritas memberi tajuk laporan risetnya yang terbit pada 11 Juli 2024 “The Dawn of a Promising Upsurge” atau secara harafiah berarti “Fajar Kebangkitan yang Menjanjikan”.

Analis MNC Sekuritas berpandangan, pengembang pada dasarnya cenderung sehat dalam hal pendapatan.

Namun, kata MNC Sekuritas, beberapa faktor eksternal yang cukup sensitif terhadap sektor properti menjadi penghambat pergerakan harga.

“Depresiasi nilai tukar Rupiah ke level sekitar Rp16.200-16.400 membuat BI menaikkan 7DRR sebesar 25bps pada April-2024 dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di 6,85 persen-7,15 persen, yang pada akhirnya menagan pergerakan saham properti,” kata analis MNC Sekuritas.

Ekonom MNC Sekuritas mengantisipasi perbaikan nilai tukar rupiah jika cadangan devisa dan inflasi tetap pada jalurnya, yang didorong oleh meredanya ketegangan geopolitik.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.