Harga Minyak Akhirnya Rebound usai Merah Berhari-hari
IDXChannel – Harga minyak mentah menguat di awal perdagangan Jumat (26/7/2024), melanjutkan rebound sejak Kamis (25/7) di tengah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat.
Menurut data pasar, pukul 09.44 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent naik 0,22 persen ke level USD81,60 per barel, sedangkan futures minyak jenis WTI terapresiasi 0,17 persen ke posisi USD78,49 per barel.
Kedua futures minyak tersebut sempat melemah lima hari beruntun sebelum memantul pada Kamis.
Mengutip Trading Economics, Jumat (26/7), data yang dirilis Kamis menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan (YoY) sebesar 2,8 persen, melebihi perkiraan ekonom 2,1 persen, menunjukkan aktivitas yang kuat di negara konsumen minyak utama dunia tersebut.
Namun demikian, masih terdapat kekhawatiran mengenai penurunan impor minyak dan aktivitas kilang di China karena pertumbuhan ekonomi yang lesu.
"Meski ada penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap berhati-hati terhadap melemahnya permintaan di China, dan ekspektasi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan," kata presiden NS Trading, unit Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, dikutip Reuters, Kamis (25/7).
Selama 2024, impor minyak dan pengolahan kilang di China cenderung lebih rendah dibandingkan 2023 karena permintaan bahan bakar yang lebih rendah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu, menurut data pemerintah.
Selain itu, kemajuan negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat mengurangi ancaman pasokan.
Selama sepekan, harga minyak diperkirakan mengalami penurunan, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut.
Analis pasar di City Index dan forex.com Fawad Razaqzada berpendapat, PDB bersama dengan faktor-faktor lain telah membantu meringankan kekhawatiran permintaan, mengurangi tekanan pada harga minyak mentah.
Di sisa tahun ini, pasar fokus pada pasokan dan permintaan minyak, yang menurut analis Morgan Stanley kemungkinan besar akan seimbang pada kuartal IV-2024 dan meningkat menjadi surplus pada 2025, yang akan menurunkan harga Brent ke level USD70-an per barel. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.