Pasardana.id - Raksasa perbankan Indonesia, Bank Central Asia (BCA) (IDX: BBCA) memperkuat status sebagai merek dengan valuasi tertinggi dalam daftar Kantar BrandZ Top30 Most Valuable Southeast Asian Brands.
Valuasi merek BCA kini mencapai US$ 28,3 miliar—meningkat 21% hanya dalam satu tahun.
Kesuksesan ini tercapai setelah BCA aktif menjaga hubungan yang erat dengan nasabah, serta meningkatkan daya saing.
BCA juga terus memperluas nasabah dengan merambah layanan perbankan digital dan ecommerce, serta mengembangkan fitur dan manfaat baru.
Menariknya, bank lain asal Indonesia, BRI, berhasil mengungguli DBS asal Singapura dan menempati peringkat kedua.
Sementara, posisi operator telekomunikasi asal Thailand AIS, naik satu peringkat dan menempati peringkat keempat.
Valuasi total dari 30 merek teratas, meliputi Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura—tercatat senilai US$ 131,3 miliar, mengalami kenaikan tahunan sebesar 10%.
19 merek dalam daftar tersebut, kini memiliki valuasi yang lebih tinggi dari valuasi mereka pada tahun 2023.
Pertumbuhan terpesat berasal dari pasar-pasar berkembang, dan merek-merek asal Thailand mencatat kenaikan tertinggi, disusul Vietnam dan Indonesia.
Negara dengan kontribusi terbesar dalam valuasi merek tersebut adalah Indonesia (46%), diikuti Singapura (32%) dan Thailand (11%).
Debut IM3 dan BNI
Menariknya lagi, Kantar BrandZ juga memasukan dua pendatang baru dalam daftar "Top 30" tahun ini yang berasal dari Indonesia.
Operator telekomunikasi IM3 kini tercantum dalam daftar ini dengan peringkat No.28, sedangkan BNI (Bank Negara Indonesia) untuk pertama kalinya berada pada peringkat No.30.
IM3 (dengan valuasi merek mencapai $1,4 miliar) memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan menyediakan jangkauan jaringan 4G yang konsisten di 17.500 pulau di Indonesia.
IM3 juga menawarkan paket fleksibel untuk beragam kebutuhan pelanggan.
BNI (dengan valuasi merek mencapai $1,4 miliar) terus mendukung pembangunan ekonomi nasional, serta menyediakan layanan digital dan open banking yang nyaman.
Dominasi merek-merek di sektor jasa dan infrastruktur
Daftar "Top 30" diisi sejumlah merek dari berbagai jenis kategori, mencakup industri makanan, perbankan, dan bir.
Namun, merek-merek yang bergerak di sektor Jasa Keuangan (+15%) dan Layanan Telekomunikasi (+14%) sukses mencatat pertumbuhan tertinggi pada tahun lalu.
Sektor-sektor ini juga memimpin transformasi digital di Asia Tenggara dengan memanfaatkan teknologi baru untuk menghadirkan layanan generasi baru yang semakin baik dan luas.
Sektor Jasa Keuangan menyumbangkan 12 merek dalam daftar "Top 30", serta berkontribusi 60% terhadap valuasi merek total.
Sembilan operator telekomunikasi berkontribusi 22% terhadap nilai valuasi total, sedangkan tiga merek ritel berkontribusi 7%.
BRI dan AIS menjadi dua merek dengan kenaikan valuasi tertinggi
Dua merek di sektor Jasa Keuangan, yakni BRI dan AIS mencatat kenaikan valuasi tertinggi pada tahun lalu, tepatnya sebesar 30%, disusul Maybank (No.22; $1,9 miliar; +27%); Mandiri (No.5; $8,3 miliar; +26%), dan Digi (No.25; $1,6 miliar; +25%).
Selama bertahun-tahun, BRI telah membuktikan komitmen dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia dengan menyediakan akses jasa keuangan yang luas dan mudah, khususnya di wilayah terpencil.
Lewat super-app perbankan seluler BRImo, BRI meningkatkan inklusi dan literasi digital, serta memberikan pengalaman pelanggan terbaik di seluruh Indonesia.
"Asia Tenggara memiliki perekonomian dengan perkembangan terpesat di dunia. Hal ini didukung infrastruktur digital yang semakin baik, serta penghasilan rumah tangga yang kian meningkat. Dua tren ini membuat konsumen lebih fleksibel memilih produk dan jasa yang digunakan. Konsumen pun kini lebih mengutamakan 'keinginan' ketimbang 'kebutuhan'. Merek-merek terbaik berfokus mempertajam daya saing. Lebih lagi, merek-merek ini berlomba-lomba meningkatkan kehidupan konsumen—secara positif, lalu mengkomunikasikan nilai tersebut dengan jelas, konsisten, dan kreatif. Sejumlah merek yang berhasil melakukannya mempunyai peluang untuk tumbuh di negara asal dan seluruh dunia," terang Katie McClintock, Executive Managing Director, Asia Tenggara, Kantar, seperti dilansir dalam siaran pers, Jumat (26/7).
Hot
No comment on record. Start new comment.