Note

Apakah Trumpflation Akan Terjadi Jika Trump Menang Pilpres?

· Views 19
Apakah Trumpflation Akan Terjadi Jika Trump Menang Pilpres?
Foto: Reuters
Jakarta

Peluang bagi Donald Trump untuk menduduki kursi presiden Amerika Serikat (AS) menguat usai tragedi penembakannya hingga mundurnya Joe Biden dari kontestasi tersebut. Banyak yang berpandangan, kemenangan Trump akan menimbulkan Trumpflation.

Diketahui, rata-rata tingkat inflasi saat Donald Trump menjadi presiden adalah 1,9%, jauh lebih rendah dari masa kepemimpinan Joe Biden dengan rata-rata mencapai 5,4%. Meski demikian, beberapa investor terkemuka memandang potensi inflasi di masa mendatang akan lebih buruk apabila Trump menang dalam pemilihan kali ini.

Trump berencana akan mengenakan tarif sebesar 10% untuk semua impor dan tarif sebesar 60% untuk impor dari China. Peterson Institute for International Economics memproyeksikan, hal ini akan menaikkan pengeluaran rumah tangga hingga US$ 1.700 atau sekitar Rp 27,7 juta per tahun (kurs Rp 16.300).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembeli akan menghabiskan lebih banyak uang untuk barang yang sama, yang pada dasarnya adalah inflasi," bunyi pemberitaan Yahoo Finance, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Selain itu, Trump juga berencana agar Gedung Putih memiliki kontrol lebih besar atas bank sentral AS, Federal Reserve. Kondisi ini mendatangkan prospek yang akan mengkhawatirkan pasar keuangan jika itu benar-benar terjadi.

ADVERTISEMENT

The Fed memiliki pekerjaan yang cukup berat karena berusaha menjaga inflasi dan lapangan kerja pada tingkat optimal. Campur tangan politik dari Gedung Putih dipandang dapat membuat hal itu jauh lebih sulit.

Trump sendiri sebelumnya pernah menekan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Jika Trump memenangkan masa jabatan kedua dan mencoba memaksakan agendanya sendiri pada The Fed, hal itu dapat dengan mudah memicu inflasi dan merusak kepercayaan pada ekonomi AS.

Lebih lanjut, Trump juga ingin memperpanjang serangkaian program pemotongan pajak. Program ini telah berjalan dari tahun 2017 dan akan berakhir pada akhir tahun 2025. Langkah perpanjangan ini berpotensi meningkatkan utang nasional sebesar US$ 4 triliun sampai US$ 5 triliun.

"Pada titik tertentu, utang yang berlebihan akan membanjiri pasar dengan 'pencetakan uang' (kelebihan pasokan mata uang). Itulah faktor lain yang dapat memicu inflasi," tulisnya.

Hasil analisis Goldman Sachs juga menyoroti tentang dampak inflasi dari agenda ekonomi tersebut. Melihat potensi inflasi naik hingga guncangangeopolitik ke depan, Goldman menyarankan agar investor membeli emas.

"Kami melihat nilai dalam posisi emas jangka panjang sebagai lindung nilai inflasi dari guncangan geopolitik termasuk tarif, risiko subordinasi Fed, dan ketakutan utang," tulis analis Goldman.

Selain tarif yang lebih tinggi dan kritik atas rencana The Fed di bawah Trump, bank investasi tersebut juga menyoroti tindakan keras Trump terhadap imigrasi dapat memangkas tenaga kerja, memperburuk kekurangan tenaga kerja di beberapa industri, mendorong upah yang lebih tinggi, hingga mendorong harga naik.

Analisis terbaru lainnya dari Moody's Analytics mencapai kesimpulan serupa tentang ekonomi selama masa jabatan kedua Trump. "Kebijakan yang diadopsi di bawah skenario Republican Sweep mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah," tulis Moody's Analytics.

Hal itu sebagian besar disebabkan oleh tarif impor baru dan imigrasi yang lebih sedikit di bawah Trump. Langkah ini berpotensi menaikkan harga dan menghambat pertumbuhan.

Kemudian analisis Oxford Economics bulan Mei lalu juga menemukan, tarif baru dan kebijakan Trump lainnya dapat mendorong tingkat inflasi 1% lebih tinggi. Kebijakan Trump yang bersifat inflasioner juga dapat memaksa Fed untuk menunda penurunan suku bunga dan bahkan mungkin menaikkan suku bunga lebih jauh untuk menangkal tekanan inflasi baru.

(shc/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.