Note

Terungkap! Ini Alasan Orang Tegal Pilih Buka Warung Makan Padang

· Views 21
Terungkap! Ini Alasan Orang Tegal Pilih Buka Warung Makan Padang
Menurut Aji, tren warung makan Padang yang dimiliki orang Jawa bukan hal baru. Tren ini sudah ada sejak 1990an - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta

Warung makan Padang kini banyak dimiliki oleh orang Tegal. Seperti Aji misalnya pemilik warung Padang di Pamulang, Tangerang Selatan.

Dia sudah sejak tahun 2000-an membuka warung makan khas Minang itu. Tidak alasan yang berarti mengapa dirinya yang asli Tegal memilih membuka warung makan Padang. Aji hanya sudah sejak lama bekerja di rumah makan Padang dan memilih untuk membuka sendiri.

"Alasannya karena dari dulu belajarnya masakan Padang, nggak yang lain," ucap dia saat ditemui detikcom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya dari sisi bumbu, untuk memasak masakan Padang tidak terlalu rumit. Karena setiap hari bumbu yang dipakai sama, jadi mudah mempelajari dan membiasakan diri.

"Karena sebenarnya simpel masakan Padang, setiap hari bumbunya itu aja, menunya juga ya ayam, ikan, telur, sayur, ada yang dibakar, digulai, ada rendang, digoreng. Kalau Warteg kan banyak. Tapi saya nggak tahu juga kalau Warteg ya, belum pernah juga (buka Warteg)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Aji, tren warung makan Padang yang dimiliki orang Jawa bukan hal baru. Karena sejak tahun 1990-an banyak rekanannya yang sekampung sudah membuka warung makan Padang meski orang Tegal.

Hal ini senada diceritakan oleh Riri, pemilik warung makan Padang di kawasan Jagakarsa. Riri sendiri bahkan mengaku belajar masakan Padang ketika bekerja di rumah makan Padang tetapi pemiliknya orang Jawa.

"Dulu suami yang lebih lama bekerja, kemudian saya, saya dengan suami berdua bekerja di tempat yang sama. Itu warung Padangnya orang Jawa juga. Itu kan udah lama banget juga," ucapnya.

Jadi menurut bukan hal baru orang Tegal membuka rumah makan Padang. Karena hal itu sudah terjadi sejak lama.

Riri dan suaminya juga tidak mudah untuk menyesuaikan masakan Padang yang mereka masak agar bisa diterima masyarakat. Tidak hanya itu, dia juga belajar tata letak piring-piring yang ditumpuk di etalase khas warung makan Padang.

"Dulu kalau ada yang komentar misalnya kurang asin dan sebagainya, kita koreksi lagi. Jadi ya belajar, segalanya kan belajar. (Penata makanan di etalase) itu kan ciri khasnya (warung Padang). Jadi itu juga belajar ciri khasnya," ucapnya.

Karena banyak belajar mengenai masakan Padang itulah, Riri dan suami tidak pernah berpikir untuk membuka Warteg. Dirinya malah dulu tidak berpikir bisa membuka warung makan sendiri.

"Dari dulu sudah bekerja di rumah makan Padang. Dulu aja nggak terpikir mau buka sendiri. Tetapi alhamdulillah setelah ikut orang dan kelola ada punya saudara juga dan punya modal, sekarang bisa buka sendiri. Alhamdulillah berjuangnya itu tiga tahun, kemudian bisa membuka sendiri," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Alfian pemilik warung Padang yang asli Padang mengatakan saat ini dirinya mengaku kesulitan mencari karyawan yang juga asli Padang. Jadi menurutnya itu salah satu mengapa tren warung Padang yang masak bukan orang asli Padang.

Alfian sendiri pengusaha warung makan Padang di Tangerang, Banten. Dia telah memiliki beberapa cabang warung makan Padang. Nah, beberapa cabang itu bukan dirinya langsung yang masak dan turun tangan tetapi karyawannya.

Sedangkan karyawan yang dia miliki tidak banyak yang Padang asli. Dominan berasal dari Jawa atau Sunda. Alfian sendiri juga mengaku tidak masalah karyawannya ada yang mau buka warung makan Padang sendiri. Maka itulah menurutnya juga salah satu sebab kini banyak warung makan Padang tetapi bukan orang asli Padang.

"Tempat saya ini yang asli Padang empat orang. Yang tiga orangnya Sunda dan Jawa. Karena mencari karyawan orang Padang asli susah. Tiga cabang saya itu, yang masak bukan asli Padang, orang Sunda Banten sana karena kan saya ajarkan. Apa lagi seperti saudara sendiri kalau dia mau buka sendiri kita modal ya boleh asal jujur," jelas dia.

(ada/kil)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.