Pasardana.id - Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) disebutkan menjadi salah satu kunci ketahanan pangan di tengah fenomena perubahan iklim dunia.
Hal tersebut diungkap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mewanti-wanti perubahan iklim ekstrem akan berdampak buruk pada ketahanan pangan di dalam negeri.
"Salah satu kuncinya selain produksi adalah CPP. Perpresnya nomor 125 tahun 2022," ujarnya saat menghadiri Festival Pangan Nusantara Peringatan 3 tahun berdirinya Bapanas di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (28/7).
Diketahui, bahwa penyelenggaraan pengadaan CPP di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu.
Arief mengaku pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengamankan dan memperkuat cadangan pangan pemerintah. Hal ini sesuai dengan mandat Perpres Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
Arief bilang untuk meningkatkan CPP, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan dana pinjaman sebesar Rp28,7 triliun. Adapun anggaran pengadaannya saat ini dikelola oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).
Sementara untuk aturan Perpres No.125 Tahun 2022 ini pengadaan cadangan beras, jagung dan kedelai diberikan pada Perum Bulog. Sisanya bawang, cabai, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, ikan, daging dan telur unggas dilakukan RNI dan ID FOOD.
"Pembeliannya 5 triliun di RNI maupun ID FOOD. Sisanya 23 triliun ada di Bulog," katanya.
Arief menekankan saat ini CPP di Bulog khususnya beras terjaga stabil dengan stok selalu di atas 1 juta ton. Meski diketahui pemerintah terus menyalurkan bantuan pangan dengan penyaluran bulanan 220-240 ribu ton.
Hot
No comment on record. Start new comment.