Pasardana.id - Emiten yang merupakan afiliasi Pertamina dan pemegang kuasa pengusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, Pertamina Geothermal Energy Tbk (IDX: PGEO) pada semester pertama 2024 membukukan laba bersih sebesar USD96,27 juta.
Angka ini surplus 3,77 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 lalu (year on year/yoy) yang tercatat sebesar USD92,77 juta.
Dengan demikian, laba per saham dasar naik tipis menjadi USD0,0023 dari sebelumnya USD0,0022.
Melansir laporan kinerja perseroan yang dikutip Senin (29/7) disebutkan, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD203,76 juta, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesarUSD206,73 juta.
Adapun Beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya tercatat sebesar USD88,19 juta, membengkak dari sebelumnya USD82,93 juta.
Beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD2,86 juta, membengkak dari USD1,89 juta.
Pendapatan keuangan USD19,91 juta, melesat dari edisi sama sebelumnya USD7,63 juta.
Pendapatan lain-lain USD16,92 juta, susut dari USD20,94 juta. Laba usaha USD149,55 juta, turun tipis dari USD150,49 juta.
Beban keuangan USD11,16 juta, susut dari sebelumnya USD12,52 juta. Laba sebelum beban pajak penghasilan USD138,38 juta, naik tipis dari USD137,96 juta.
Beban pajak penghasilan USD42,12 juta, susut dari USD45,22 juta.
Laba kotor terakumulasi USD115,57 juta, turun dari posisi sama tahun lalu USD123,79 juta.
Laba tahun berjalan USD96,25 juta, naik dari USD92,74 juta.
Jumlah ekuitas USD1,94 miliar, susut dari akhir tahun lalu senilai USD1,97 miliar.
Total liabilitas USD959,08 juta, berkurang dari periode akhir 2023 sebesar USD992,88 juta.
Sedangkan Jumlah aset tercatat senilai USD2,9 miliar, mengalami reduksi dari aset pada akhir tahun 2023 lalu yang tercatat senilai USD2,96 miliar.
Hot
No comment on record. Start new comment.