Harga Minyak Naik, Pasar Khawatir Eskalasi Konflik di Timur Tengah
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia menguat pada Senin (29/7/2024), memangkas kerugian di pekan lalu, di tengah kekhawatiran konflik yang meluas di Timur Tengah.
Menurut data pasar, pukul 09.47 WIB, kontrak berjangka (futures) jenis Brent menguat 0,71 persen ke USD80,42 per barel, sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terapresiasi 1,01 persen ks USD77,20 per barel.
Pekan lalu, Brent turun 1,8 persen dan WTI terkoreksi 3,7 persen karena melemahnya permintaan dari China dan harapan akan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Melansir dari Reuters, Senin (29/7), pada Minggu, kabinet keamanan Israel mengizinkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan "cara dan waktu" untuk merespons serangan roket pada Sabtu di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak.
Hezbollah yang didukung Iran membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Konflik itu telah menyebar ke beberapa front dan berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
Israel berjanji akan membalas dendam terhadap Hezbollah di Lebanon, dan jet-jet Israel menghantam target di Lebanon selatan pada Minggu.
"Kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong pembelian baru, tetapi kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran yang masih ada tentang melemahnya permintaan di China," kata analis di Fujitomi Securities Toshitaka Tazawa.
Selama beberapa pekan terakhir, harapan akan gencatan senjata di Gaza semakin meningkat.
Namun, Israel menginginkan perubahan dalam rencana gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera oleh Hamas, yang memperumit kesepakatan untuk menghentikan sembilan bulan pertempuran yang telah menghancurkan daerah tersebut, menurut seorang pejabat Barat, seorang Palestina, dan dua sumber asal Mesir.
Dari sisi permintaan, data yang dirilis awal bulan ini menunjukkan, impor total bahan bakar minyak China turun 11 persen pada paruh pertama 2024, yang meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan yang lebih luas di China, importir minyak mentah terbesar di dunia.
Sementara itu, perusahaan energi Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menambah rig minyak dan gas alam untuk pekan kedua berturut-turut, meningkatkan jumlah bulanan paling banyak sejak November 2022, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes dalam laporannya pada Jumat pekan lalu. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.