Menakar Efek Trump terhadap Saham Komoditas Logam dan Batu Bara
IDXChannel – Donald Trump menjadi perbincangan hangat usai adanya percobaan pembunuhan terhadap dirinya saat berkampanye dalam gelaran pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024.
Menurut riset yang ditulis analis IndoPremier pada 26 Juli 2024, dengan mengutip survei teranyar, setelah upaya pembunuhan yang gagal dan pengunduran diri Presiden AS Joe Biden dari pemilihan, peluang Trump untuk memenangkan pilpres AS 2024 meningkat menjadi lebih dari 60 persen.
Kini, sudah sepekan sejak Biden mundur dari kontestasi pemilihan presiden dan mendukung wakil presidennya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Pilpres AS sendiri akan diadakan pada 5 November 2024.
Prospek Komoditas Jika Trump Menang
Jika Trump terpilih kembali, IndoPremier bersikap bearish untuk komoditas, seperti baja, aluminium, dan logam dasar, sementara pihaknya bullish terhadap logam mulia.
Preferensi IndoPremier tetap pada logam mulia dibandingkan dengan energi dan logam dasar, dengan MDKA dan UNTR sebagai pilihan utama.
Menjelang pemilihan AS pada November 2024, narasi utama yang berkembang kemungkinan akan berkisar pada penurunan suku bunga oleh bank sentral Federal Reserve (The Fed) dan penurunan terbaru dalam ekspor minyak mentah dari Arab Saudi dan Rusia.
Ini bisa memicu kenaikan harga minyak mentah, mengingat permintaan yang kuat di AS selama musim panas.
Secara geopolitik, kata IndoPremier, kemenangan Trump bisa menjadi kabar baik bagi Rusia.
Trump telah menyatakan niatnya untuk mengurangi bantuan kepada Ukraina, yang akan menguntungkan Rusia.
Namun, IndoPremier masih perlu melihat data lebih lanjut mulai Agustus 2024 untuk menentukan apakah Rusia memang melakukan pengurangan produksi sukarela untuk memastikan kemenangan Trump, yang bisa menjadi angin positif bagi harga minyak mentah menjelang pemilihan AS.
Kendati demikian, menurut pandangan IndoPremier, ada risiko bahwa AS bisa melepaskan cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) untuk melawan langkah dari Arab Saudi dan Rusia.
Selama masa jabatan pertama Trump (2017-2021), baja dan aluminium termasuk di antara komoditas yang dikenakan tarif, dan mengalami penurunan harga sebesar 37 persen dan 23 persen dalam 12 bulan setelah Trump memberlakukan tarif tersebut terhadap Uni Eropa pada Juni 2018.
Sementara, indeks komoditas keseluruhan (overall commodity index) relatif datar selama periode tersebut, termasuk bijih besi dan batu bara metalurgi, dua bahan baku baja mentah, karena ada variabel lain selain tarif (seperti gangguan pasokan, dan lain-lain) yang memengaruhi pergerakan harga.
Selain itu, tarif Trump juga berdampak negatif terhadap produk mentah CBOT (Chicago Board of Trade), seperti kedelai dan jagung, karena tarif balasan yang dikenakan oleh Uni Eropa terhadap AS.
Soal EV dan IRA
Untuk Indonesia, implikasi dari kemenangan Trump adalah terhadap permintaan kendaraan listrik (EV) dan Inflation Reduction Act of 2022 AS (IRA).
IndoPremier percaya bahwa terpilihnya kembali Trump tidak akan sepenuhnya menghalangi implementasi IRA AS, karena kebijakan ini juga memerlukan mayoritas Kongres Partai Republik.
IRA adalah undang-undang (UU) federal AS yang bertujuan mengurangi defisit anggaran pemerintah, menurunkan harga obat resep, dan berinvestasi dalam produksi energi domestik sambil mempromosikan energi bersih.
UU ini disahkan oleh Kongres AS ke-117 dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada 16 Agustus 2022. IRA mencakup berbagai langkah untuk mengatasi inflasi dan mendukung transisi ke energi bersih.
“Namun, dalam skenario terburuk di mana Trump terpilih kembali dan Kongres didominasi Partai Republik, kebijakan IRA bisa dicabut, yang mungkin akan mengurangi permintaan jangka panjang untuk EV,” tulis analis IndoPremier.
Hal tersebut bisa menimbulkan sentimen negatif terhadap nikel Indonesia, tetapi dampaknya di pasar fisik diperkirakan tidak akan signifikan, karena mayoritas nikel Indonesia diekspor ke China (hingga sekitar 80 persen).
Selain itu, kebijakan IRA diperkirakan tidak efektif, karena hanya sekitar 20 persen EV di AS yang memenuhi syarat untuk kredit pajak IRA sebesar USD7.500. Pencabutan IRA AS juga bisa menyetarakan persaingan, karena Indonesia bukan mitra FTA (free trade agreements) AS.
Logam Mulia, Minyak, dan Batu Bara
IndoPremier tetap mempertahankan preferensi pada logam mulia dan MDKA sebagai pilihan utama.
Kemenangan Trump dan latar belakang makroekonomi terbaru tentang penurunan suku bunga harus mendukung preferensi IndoPremier pada logam mulia.
Namun, menjelang pemilihan umum (pemilu) AS, bisa ada angin positif (tailwind) pada harga minyak mentah.
Selain itu, kenaikan harga minyak mentah bisa berdampak positif pada harga batu bara, karena harga energi seringkali berkorelasi.
IndoPremier mengganti pilihan utama ke UNTR (dari sebelumnya ADRO) sebagai laggard play di sektor batu bara.
Namun, IndoPremier menyebut, logam dasar adalah pilihan yang paling tidak disukai, mengingat kondisi ekonomi yang lemah dan risiko penurunan permintaan terkait transisi energi jika Trump terpilih kembali. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.