Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Bisa Bikin Impor Beras-Susu Melonjak
Program makan bergizi gratis yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto disebut Badan Pangan Nasional (Bapanas) bisa menambah jumlah impor beras dan susu. Hal ini berpeluang dilakukan jika kuota beras dan susu yang diproduksi dari dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan program tersebut.
"Kalau kaitannya dengan program makan gratis ya, mungkin logikanya kalau produksinya kurang ya, pasti impor (ditambah)," ucap Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).
Meskipun demikian, Sarwo Edhy mengaku belum bisa memastikan jumlah susu dan beras yang akan diimpor. Sebab, kebutuhan jumlah penerima program makan bergizi gratis masih dihitung.
"Apakah itu mulai Dari TK, SD, SMP, SMA, atau mungkin hanya untuk SD atau SMP, tentunya disesuaikan dengan anggaran yang tersedia," jelasnya.
Di sisi lain, Sarwo Edhy membenarkan pihaknya pernah membahas hal tersebut bersama Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Namun demikian, ia mengatakan pihaknya sampai saat ini belum pernah diajak berdiskusi lagi.
"Dulu pernah kita diskusi dengan tim, hanya sampai saat ini memang belum diajak diskusi ke sana. Ada tim," imbuhnya.
Berdasarkan catatan detikcom, Indonesia masih mengimpor beras. Perum Bulog per Senin (29/7) mencatat jumlah realisasi impor beras mencapai 2,5 juta ton.
Sementara menurut catatan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan alias ID FOOD, jumlah sapi perah di Indonesia saat ini baru mencapai angka 400 ribu ekor. Jika pemerintah ingin mengeksekusi program makan bergizi gratis, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD Dirgayuza Setiawan, mengatakan pemerintah perlu mengimpor 2 juta ekor sapi perah.
"Saat ini kita punya 400 ribuan sapi perah produktif di Indonesia. Kalau kita mau memenuhi kebutuhan nasional kita, kita perlu meningkatkan jumlah populasinya empat kali lipat ke 1,2 juta, itu belum memperhitungkan tambahan kebutuhan program susu gratis. Kalau semua proteinnya benar dari susu, maka kita butuh sekitar 2-2,5 juta sapi perah aktif," kata Yuza dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024) lalu.
Yuza menyebut saat ini Indonesia ketergantungan 80% susu impor senilai US$ 1,4 miliar. Komoditas itu menjadi salah satu penyumbang impor terbesar, dengan mayoritas dalam bentuk susu bubuk.
(ara/ara)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.