Tips MotionTrade: Tiga Kriteria Saham yang Cocok untuk Strategi Scalping

IDXChannel - MNC Sekuritas aktif mendukung penciptaan investor baru di pasar modal dengan menyediakan beragam instrumen investasi pasar modal, seperti saham, reksa dana, obligasi, sukuk dan produk turunan lainnya.

Dalam dunia trading saham, terdapat berbagai strategi yang bisa digunakan untuk meraih keuntungan. 

Baca Juga:

Ayo Buka RDN Sinarmas di Aplikasi MotionTrade, Bonus Saldo 25 Persen

Salah satu yang populer di kalangan trader adalah strategi scalping saham. Teknik ini digunakan ketika trader membeli banyak saham dan menjualnya secepat mungkin saat ada selisih harga. 

Scalping merupakan strategi trading saham yang fokus pada keuntungan kecil dalam jangka waktu singkat. Strategi ini juga bisa digunakan oleh para investor jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.   

Baca Juga:

Tingkatkan Transaksi di MotionTrade Syariah untuk Memenangkan IDX Islamic Challenge 2024

Dalam menjalankan strategi scalping, trader atau investor perlu mengandalkan analisis teknikal yang kuat agar dapat menentukan momen yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. 

Selain itu, mereka juga cenderung memantau pergerakan harga saham dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih singkat, seperti menit hingga detik.

Baca Juga:

Tips MotionTrade: 4 Keuntungan Investasi di Reksa Dana Campuran

Bagi trader pemula yang ingin mencoba strategi scalping, memilih saham yang tepat merupakan kunci keberhasilan. MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh trader pemula ketika memilih saham untuk scalping, yaitu:

1. Memiliki Volatilitas Tinggi

Baca Juga:

Intip Tips MotionTrade: Investasi Anti Ribet dengan Auto Invest

Saham dengan volatilitas tinggi memiliki range pergerakan harga yang besar dalam waktu singkat, sehingga memberikan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan capital gain meski dalam waktu relatif singkat.  

Saham yang masuk pada kategori lapis dua (mid cap stock) dan lapis tiga (small cap stock) dapat menjadi pilihan untuk strategi scalping. 

Baca Juga:

Tips MotionTrade: Ini Dua Keuntungan Buyback Saham Buat Investor

2. Spread Kecil

Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask). Saham yang cocok untuk scalping memiliki spread yang kecil, memungkinkan trader untuk masuk dan keluar posisi dengan biaya yang lebih rendah.

3. Likuiditas Saham

Saham dengan likuiditas tinggi memiliki volume perdagangan yang besar karena ramai ditransaksikan oleh publik. Hal ini memudahkan trader untuk dapat masuk dan keluar posisi di suatu saham dengan lancar. 

Perlu dicatat bahwa scalping saham melibatkan risiko yang tinggi dan membutuhkan konsentrasi penuh serta pemahaman yang baik tentang pasar. 

Oleh sebab itu, Anda perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai sebelum mencoba strategi scalping saham ini.

(Kunthi Fahmar Sandy)