Note

Perkuat Basis Aset, WINS Gelontorkan US$13,9 Juta untuk Tiga Kapal Tambahan di Semester 1 2024

· Views 23

Pasardana.id - Emiten yang bergerak dalam bidang pengelolaan kapal dan kepemilikan kapal, dengan fokus melayani industri lepas pantai laut, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (IDX: WINS) secara strategis memperkuat posisi keuangan dan memperluas basis asetnya.

Melansir keterangan tertulis perseroan, Senin (29/7) disebutkan, dalam enam bulan pertama tahun 2024, Perusahaan telah menginvestasikan dana sebesar US$13,9 juta untuk tiga kapal tambahan, di mana dua di antaranya adalah heavy load barge yang baru dibangun dan akan diterima pada akhir tahun ini.

“Investasi ini memposisikan armada Wintermar pada segmen-segmen dengan permintaan yang diperkirakan lebih tinggi di tahun-tahun mendatang,” sebut manajemen WINS.

Diungkapkan, kapal-kapal ini akan diperlukan seiring proyek pengeboran dan eksplorasi awal yang baru dimulai, secara bertahap beralih ke fase konstruksi dan produksi dalam siklus tersebut.

Lebih lanjut disampaikan, pada bulan Juni 2024 lalu, Perusahaan memenangkan proyek dua tahun untuk dua PSV dengan tarif sewa lebih dari dua kali lipat tarif rata-rata tahun 2023 untuk kapal sejenis.

Hal ini menyebabkan peningkatan nilai kontrak yang dimiliki pada akhir Juni 2024 menjadi US$75 juta.

“Ini adalah penghargaan pertama untuk tender jangka panjang PSV di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dan mengkonfirmasi pandangan positif kami bahwa siklus pertumbuhan telah berjalan dengan baik. Karena kontrak jangka panjang diberikan berdasarkan tender, jumlah kontrak yang dimiliki oleh Perusahaan tidak dapat diharapkan mengikuti grafik yang mulus,” sebut manajemen WINS.

Ditambahkan, di bulan Juli 2024, Perseroan membentuk usaha patungan 50:50 untuk memiliki dan mengoperasikan sebuah kapal Accommodation Work Barge (AWB) berkapasitas 300 penumpang, dengan pihak ketiga, yaitu PT Rajawali Perak Mulia, sebuah perusahaan dengan pengalaman bertahun-tahun di segmen ini.

Kapal tersebut saat ini beroperasi di Thailand dan menambah penawaran layanan Perusahaan di bidang lepas pantai.

Prospek Industri

Menurut International Energy Forum (IEF) dan S&P Global, permintaan minyak diperkirakan mencapai hampir 110 juta barel per hari (mb/d) pada tahun 2030, sebelum secara bertahap menurun menjadi sekitar 100 mb/d pada tahun 2050.

Tren ini menegaskan kebutuhan kritis akan investasi berkelanjutan di sektor energi, seiring dengan adanya kesadaran yang meningkat akan kebutuhan energi yang signifikan dalam periode transisi dunia dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

Tingginya permintaan baja dan rare minerals untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai, ditambah dengan perlambatan adopsi kendaraan listrik (EV) baru-baru ini, menyoroti ketidakpastian permintaan minyak di masa depan.

Dalam setengah tahun terakhir, sektor minyak lepas pantai telah diuntungkan oleh kondisi ekonomi yang lebih menguntungkan, karena breakeven cost yang lebih rendah untuk proyek hulu, telah mendorong investasi berkelanjutan dalam eksplorasi minyak dan gas lepas pantai, khususnya di wilayah yang kaya dengan cadangan yang belum termanfaatkan.

Bersamaan dengan itu, pasar Kapal Pendukung Lepas Pantai (OSV) mengalami pertumbuhan yang dinamis didorong oleh permintaan dari peningkatan aktivitas lepas pantai di sektor minyak dan gas secara global.

Di dalam sektor lepas pantai, terdapat penekanan pada eksplorasi deepwater dan ultra-deepwater yang telah meningkatkan kebutuhan akan OSV canggih yang mampu beroperasi di lingkungan yang menantang tersebut.

Menurut analisis terbaru Rystad Energy, produksi gas lepas pantai di Asia Tenggara diperkirakan akan membuka potensi senilai US$100 miliar, didorong oleh lonjakan keputusan investasi akhir (FID) yang direncanakan pada tahun 2028.

Hal Ini menandai peningkatan signifikan dari proyek senilai US$45 miliar yang disetujui antara 2014 hingga 2023.

Pengembangan eksplorasi deepwater, penemuan signifikan serta kemajuan dalam penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) di lepas pantai Indonesia dan Malaysia, menjadi pertanda baik untuk keberlanjutan jangka panjang dari kegiatan lepas pantai di wilayah tersebut.

Kedepannya, masalah utama yang dihadapi industri kapal pendukung lepas pantai (OSV) adalah kelangkaan pembangunan kapal baru dan diperparah oleh armada yang menua, terutama di antara kapal-kapal besar yang krusial untuk operasional deepwater.

Kondisi ini membuat pasar semakin ketat, yang kemudian mendorong tarif sewa lebih tinggi akibat permintaan yang tinggi dan terbatasnya kapal baru yang tersedia.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.