Minyak Turun Tiga Hari Beruntun, Khawatir Pelemahan Permintaan China
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Selasa (30/7/2024) di tengah kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan dari China dan pasar yang mengabaikan risiko eskalasi konflik di Timur Tengah.
Menurut data pasar, pukul 09.31 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent turun 0,58 persen secara harian ke USD78,67 per barel. Sementara, minyak jenis WTI terkoreksi 0,71 persen ke USD75,42 per barel.
Dengan ini, futures minyak mentah terbenam selama tiga hari berturut-turut.
Melansir dari Reuters, Selasa (30/7), sejumlah berita ekonomi yang mengecewakan dari China telah mengguncang pasar belakangan ini.
Menurut survei Reuters, Senin (29/7), aktivitas manufaktur di China kemungkinan menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juli.
Juga pada Senin, Citi menurunkan perkiraan pertumbuhan China menjadi 4,8 persen dari 5 persen setelah pertumbuhan pada kuartal II-2024 meleset dari perkiraan analis, dengan catatan bahwa aktivitas ekonomi melemah lebih lanjut pada Juli.
Pasar sedang memperhatikan pertemuan badan pengambil keputusan tertinggi di China, Politbiro, yang diperkirakan akan berlangsung pekan ini, yang dapat mengeluarkan dukungan kebijakan ekonomi lebih lanjut.
Namun, harapan terbatas setelah Pleno Ketiga, pertemuan kebijakan penting pada pertengahan Juli, sebagian besar mengulangi tujuan kebijakan ekonomi yang ada dan gagal mengangkat sentimen pasar.
Harga minyak turun 2 persen pada sesi perdagangan hari sebelumnya setelah Israel memberi sinyal, responsnya terhadap serangan roket Hezbollah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu akan diperhitungkan untuk menghindari menyeret Timur Tengah ke dalam perang total.
Hal itu diperkuat oleh dorongan diplomatik AS, yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin, untuk menahan respons Israel dan mencegahnya menyerang ibu kota Lebanon, Beirut, atau infrastruktur sipil utama dalam tindakan pembalasan.
Di Venezuela, oposisi mengatakan telah memenangkan 73 persen suara, meskipun otoritas pemilihan nasional menyatakan petahana Nicolas Maduro sebagai pemenang pemilu, memberinya masa jabatan ketiga.
"Kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilu Venezuela terbaru adalah hambatan bagi pasokan global, karena hal ini dapat menyebabkan sanksi AS yang lebih ketat," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Analis ANZ memperkirakan, hal itu dapat memangkas ekspor Venezuela sebanyak 100.000-120.000 barel per hari.
Pemerintah di Washington dan tempat lain meragukan hasil tersebut dan menyerukan penghitungan penuh suara, dan para pengunjuk rasa berkumpul di kota-kota di seluruh Venezuela pada Senin. (Aldo Fernando)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.