Note

Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF)

· Views 22
Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF)
Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF). (Foto: GoTo)

IDXChannel - GoTo Financial (GTF), anak usaha dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), terus melakukan penetrasi pasar baru pada 2024. GTF saat ini telah menjelma menjadi mesin pertumbuhan dari GOTO.

Salah satu penetrasi pasar terbaru yang dilakukan GTF adalah penyediaan produk buy now pay later (BNPL) pada ShopTokopedia yang bisa diakses melalui aplikasi TikTok.

Baca Juga:
Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF) Siap-Siap, GOTO Mau Tarik 10,2 Miliar Saham Treasuri

Produk GoPay Later ini menawarkan limit hingga Rp10 juta dengan tenor mulai dari 1, 3, 6, dan 12 bulan. Hal ini melengkapi e-wallet Gopay yang sudah menjadi alat pembayaran di TikTok.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menilai, kerjasama ini penting karena TikTok memiliki pengguna aktif di lebih dari 100 juta orang di Indonesia. Layanan Paylater, seperti yang telah terjadi sebelumnya di e-commerce lain, dapat berkembang pesat karena telah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:
Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF) GOTO Luncurkan Aplikasi GoPay Merchant Khusus UMKM

"Margin dari bisnis Paylater cukup baik. Dengan peningkatan volume dalam kolaborasi dengan TikTok, pendapatan dari GTF akan otomatis meningkat," kata Azis, Selasa (30/7).

Berikutnya, GTF juga baru saja meluncurkan GTF aplikasi GoPay Merchant, sebagai salah satu strategi dalam mengakuisisi pelaku UMKM yang menginginkan kemudahan pembayaran secara digital.

Baca Juga:
Gopay Merchant App-Gopay Later di Tiktok Jadi Katalis Baru Bisnis GoTo Financial (GTF) Rugi GOTO Turun 61 Persen Menjadi Rp2,8 Triliun di Semester I-2024

Keunggulan uama dari GoPay Merchant adalah pelaku UMKM dengan mudah mendaftarkan layanan QRIS untuk usahanya dan langsung jadi hanya dalam 30 detik.

Selain itu, pelaku UMKM bebas mencairkan uang hasil penjualan kapan saja setiap harinya, termasuk pengaturan secara otomatis saat jam operasional toko tutup. Aplikasi ini juga dilengkapi system notifikasi yang menerima bukti transfer pelanggan.

Ini berarti penjual bisa berdagang lebih aman dari modus penipuan screenshot pembayaran palsu.

Azis menilai, sistem pembayaran digital telah menjadi kebutuhan dari pelaku UMKM, baik toko kelontong, pedagang pasar, hingga pedagang kaki lima. Sebagian besar dari mereka masih belum paham cara pembayaran digital hingga system QRIS.

"Intinya adalah kemudahan. Kalau GoPay Merchant memberikan kemudahan maka pasti akan diterima dengan sangat baik oleh para UMKM. Hal ini tentunya akan memperkuat pelanggan GTF bukan hanya dari sisi buyer tetapi juga seller atau pelaku usaha," tutur Azis.

Dia menambahkan, dengan melakukan penetrasi ke UMKM maka ada potensi peningkatan pada gross transaction value (GTV) hingga pendapatan. "Ujungnya nanti pada bottom line atau profitabilitas,” ujar Azis.

GTF juga telah melakukan spin off aplikasi GoPay dari aplikasi Gojek. Hingga akhir Juni 2024, aplikasi GoPay telah didownload lebih dari 30 juta kali, yang mencerminkan pertumbuhan yang kuat pada sisi customer.

Sebagai informasi, GTF menjadi salah satu unit bisnis GOTO yang tumbuh pesat pada semester I-2024. Hal ini berdampak langsung dalam perbaikan rasio profitabilitas dari GTF.

Berdasarkan rincian laporan keuangan dari GOTO, GTF mencatatkan penyaluran pinjaman sebesar Rp3,5 triliun pada periode semester I-2024, tumbuh 3,5 kali lipat secara year on year (YoY). Penyaluran pinjaman ini mengandalkan produk buy now pay later (BNPL) Bernama Gopaylater serta pinjaman tunai Bernama Gopay Pinjam yang disalurkan melalui berbagai unit bisnis.

GTF mencatatkan core GTV sebesar Rp104,57 triliun pada semester I-2024, meningkat 52 persen secara YoY dibandingkan setahun sebelumnya. Dengan peningkatan volume pada bisnis pembiayaan mendorong pendapatan bruto GTF melesat 76,7 persen secara YoY menjadi Rp1,45 triliun.

Pada sisi bottom line, kerugian operasional GTF membaik, dengan penurunan rugi sebesar 53,1 persen menjadi Rp706 miliar pada semester I-2024. (Aldo Fernando)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.