Bumi Resources Sulap Air Bekas Tambang Jadi Bersih dan Layak Konsumsi
VP Relations and Chief Economics PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Ahmad Reza Wijaya mengatakan, Langkah konservasi mangrove menjadi salah satu fokus utama perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, pihaknya juga mendorong dilakukannya reklamasi lahan bekas tambang.
"Headquarter kita banyak di konservasi mangrove. Tapi di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia (anak usaha BUMI), itu mereka banyak ke penanaman penghijauan kembali lahan tambang bekas pakai," kata Ahmad dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).
PT Kaltim Prima Coal (KPC) sendiri mengoperasikan tambang batubara di Kalimantan Timur, sementara PT Arutmin Indonesia di Kalimantan Selatan. Ahmad menambahkan, kedua anak usaha ini mendaur ulang air bekas tambang untuk dijadikan air bersih yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Jadi ini air bekas tambang itu kan memang asamnya sangat tinggi. Nah itu bisa dikelola oleh Arutmin dan KPC untuk dijadikan air bersih. Jadi sekelas airnya PDAM untuk disalurkan lagi kepada masyarakat. Jadi sumber air bersih dari bekas tambang," jelasnya.
Ahmad menjelaskan, perusahaan juga bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dalam hal penyaluran air bersih itu. Selain itu, pihaknya juga menjajaki potensi lain untuk alih fungsi lahan bekas tambang. Salah satunya di KPC, lahan bekas tambang berhasil disulap menjadi kolam.
"Kemarin itu adalah lahan bekas tambang yang kita jadikan kolam. Jadi kolam itu bisa dibuat untuk perikanan, untuk pariwisata air. Itu sudah kita berhasil lakukan di lahan KPC, bekas tambang KPC," ujar dia.
Langkah-langkah ini lah yang akhirnya membuat BUMI berhasil mendapatkan Anugerah Ekonomi Hijau detikcom untuk Program Konservasi Lingkungan dan Ketahanan Ekonomi Masyarakat.
Namun demikian, pihaknya baru melakukan percobaan untuk satu lahan bekas tambang yang dijadikan kolam. Harapannya ke depan akan dibentuk kolam-kolam lainnya dari lahan bekas tambang yang tersebar di beberapa titik di Kalimantan.
"Mungkin nanti kedepannya akan ada lagi. Itu memang konservasi 20 tahun. Jadi dari tahun 2000 awal sampai jadi kemarin sudah menjadi satu danau. Itu salah satu produk andalan kita untuk melestarikan lingkungan yang ada dari lahan bekas tambang," pungkasnya. (shc/rrd)
Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.