InfraCo Beroperasi Agustus 2024, Bakal Kelola Aset Fiber Telkom (TLKM)

IDXChannel - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) resmi mendirikan anak perusahaan, PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau InfraCo. Perusahaan ini akan beroperasi mulai 1 Agustus 2024.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, InfraCO yang didirikan sejak akhir tahun lalu akan fokus pada pengelolaan jaringan dan infrastruktur. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, persiapan operasional yang mencakup uji coba layanan dan proses bisnis, pengangkatan dewan direksi, dan pemenuhan SDM telah selesai dilakukan.

Baca Juga:

Pendapatan TLKM Meningkat, Laba Menyusut

"Operasionalisasi perusahaan akan mulai dilakukan pada 1 Agustus 2024 sebagai perusahaan yang mengelola pemeliharaan aset fiber Telkom," katanya lewat keterangan resmi, Rabu (31/7/2024).

Meski sudah operasional, kata Ririek, monetisasi dan transfer aset fiber TLKM ke InfraCo baru akan dilakukan pada 2025. Ke depannya, InfraCo akan mendukung TelkomGroup terkait membentuk standar baru dalam inovasi dan penciptaan nilai melalui belanja modal yang lebih efisien.

Baca Juga:

Dorong Transformasi, Telkom (TLKM) Jalankan Aksi Korporasi dan Program Pensiun Dini

"Hal ini sejalan dengan kontribusi perseroan dalam mengakselerasi pembangunan konektivitas nasional dan adopsi digital," katanya.

Mantan Direktur Utama Telkomsel itu menambahkan, hingga Juni 2024, realisasi belanja modal TLKM telah mencapai Rp11,7 triliun atau setara 15 persen dari total pendapatan. Belanja modal tersebut digunakan untuk pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

"Di antaranya digunakan untuk pembangunan BTS 4G dan 5G, penguatan sistem komunikasi kabel laut, serta pembangunan Hyperscale Data Centers di Cikarang dan Batam," ujarnya.

InfraCo merupakan inisiatif yang dilakukan TLKM untuk membuka potensi untuk memanfaatkan aset-aset yang dimiliki oleh perseroan. Perusahaan ini berbeda dan berdiri terpisah dengan anak usaha TLKM lainnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. InfraCo menggarap jaringan berbasis fiber sementara Mitratel fokus di jaringan berbasis tower.

(Rahmat Fiansyah)