Sikapi Kondisi Pasar yang Menantang, Begini Strategi SIG (SMGR)

IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, mengakui bahwa situasi industri semen nasional dalam beberapa tahun terakhir cukup menantang dengan kondisi pasar yang tengah oversupply.
Selain itu, dengan kondisi pasokan yang berlimpah, hal tersebut juga berimbas pada iklim persaingan yang semakin meningkat, karena masing-masing produsen saling berlomba memenangkan pasar agar produknya dapat terserap semaksimal mungkin.
"Di tengah situasi industri yang demikian menantang, kami melanjutkan fokus membangun ekosistem bisnis sebagai katalis baru yang akan menunjang optimalisasi penggunaan semen hijau dan solusi berkelanjutan," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, Kamis (1/8/2024).
Strategi tersebut, menurut Vita, didasarkan pada keyakinan Perseroan bahwa ke depan bakal terjadi gelombang perubahan pasar menuju industri hijau. Tidak hanya dalam konteks industri, melainkan juga cara masyarakat dalam membangun sebuah hunian.

"Kami sangat menyadari bahwa kita harus mulai berubah agar adaptif terhadap perubahan iklim dan menjaga kebutuhan generasi mendatang," ujar Vita.
Sementara, terkait hasil kinerja Perseroan di sepanjang periode Semester I-2024 lalu, Vita juga mengakui bahwa sejumlah tantangan yang ada di pasar turut membawa pengaruh, sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan, di mana sejumlah pos tercatat mengalami tekanan.

Namun demikian, Vita menekankan bahwa pihaknya masih mampu mempertahankan capaian kinerja profitabilitas yang positif, di mana pos pendapatan tercatat sebesar Rp16,41 triliun.
Dari sana, SIG berhasil meyisihkan laba periode berjalan sebesar Rp503,49 miliar. Sementara EBITDA Perseroan berada di posisi Rp2,88 triliun.
"Selain itu, kami juga berhasil menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu terus menurunkan saldo hutang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat," ujar Vita.
Pada semester I-2024 lalu, Vita menjelaskan, Perseroan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II yang diterbitkan di 2019, senilai Rp3,36 triliun.
Lewat aksi pelunasan obligasi tersebut, SIG pun berhasil menurunkan liabilitas berdampak bunga, serta penurunan beban keuangan, sehingga turut menopang atas capaian profitabilitas yang positif.
"Postur keuangan yang sehat ini juga tercermin dari rating idAA+/positive dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sehingga saham SIG (kode SMGR) kini tercatat dalam daftar konstituen index Pefindo i-Grade," ujar Vita.
Sejalan dengan upaya Pemerintah menciptakan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi laju perubahan iklim, dikatakan Vita, SIG terus berinovasi dengan menyediakan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan, yang dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang ramah lingkungan.
Langkah tersebut dirasa penting guna mendukung pembangunan rendah karbon dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Peningkatan kapabilitas ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG.
"SIG lebih dari siap untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu upaya yang kami lakukan untuk mendorong optimalisasi penggunaan material ramah lingkungan adalah pada proyek pembangunan di IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city, dan akan menjadi percontohan bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia untuk juga melaksanakan pembangunan yang ramah lingkungan," ujar Vita.
Saat ini, lanjut Vita, SIG juga telah menyelesaikan pembangunan instalasi Bangunan Contoh Teknologi SIG di IKN.
Instalasi ini menunjukkan aplikasi semen hijau dan produk-produk turunan pada rumah contoh untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan aplikasi beton inovatif yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan hunian tapak, hunian susun, infrastruktur penunjang, serta berbagai kebutuhan pembangunan lain di IKN.
Untuk itu, SIG membangun ekosistem bisnis berbasis sinergi melalui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara untuk memasok semen hijau dan solusi berkelanjutan di IKN, serta menciptakan peluang pertumbuhan bisnis dan memperluas manfaat positif dari pembangunan ramah lingkungan bagi masyarakat.
Vita memaparkan bahwa upaya menyasar Blue Ocean dengan solusi berkelanjutan, telah menjadi bagian dari Road Map SIG dalam jangka panjang.
Selain menghadirkan semen hijau dan produk turunannya, SIG juga terus mendorong peningkatan operational excellence, pengelolaan pasar dan harga, optimalisasi jaringan produksi dan distribusi, pembangunan berkelanjutan, dan pengelolaan keuangan melalui program efisiensi biaya dan deleveraging.
Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, SIG juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur yang direncanakan akan operasional pada tahun 2025 mendatang.
Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat.
Pada aspek pembangunan berkelanjutan, hingga akhir semester I-2024, SIG terus meningkatkan substitusi energi panas (TSR) dan efisiensi konsumsi energi sehingga Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca terus turun sebesar 19,21% dari baseline 2010.
"Capaian ini diperoleh dari pengembangan produksi semen yang lebih ramah lingkungan (semen hijau), melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif, digitalisasi untuk efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi, serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)," ujar Vita.
(Taufan Sukma)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.