Note

Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen

· Views 22

Jakarta - Pengembangan benih bioteknologi diperlukan untuk menggenjot hasil panen. Dengan begitu hasil produksi tani bisa maksimal meski di lahan terbatas.

Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri) bersama Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024)

Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen,  artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen, artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas.

Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen,  artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

Kondisi pertanian di Indonesia tengah menghadapi tantangan tak mudah. Kesuburan tanah menurun, produksi stagnan dan mayoritas petani sudah berusia tua. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan terobosan. Salah satunya, mempertimbangkan pemanfaatan bioteknologi.

Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi PanenDirektur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen,  artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri) bersama Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen,  artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen
Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen
Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.