Empat Saham Bank Raksasa Kompak Hijau, BMRI Naik 5 Persen

IDXChannel – Empat saham emiten bank raksasa ditutup menguat pada perdagangan Kamis (1/8/2024) seiring investor mengapresiasi publikasi kinerja keuangan semester I-2024.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memimpin penguatan, yakni sebesar 5,47 persen ke level Rp6.750 per saham.

Baca Juga:

The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga, Rupiah Hari Ini Ditutup Bergairah

Nilai transaksi saham BMRI tercatat mencapai Rp1,1 triliun, menjadi yang terbesar secara harian. Sementara, volume perdagangan tercatat sebesar 163,1 juta saham.

Rapor teranyar, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp26,55 triliun di semester I-2024. Laba ini tumbuh 5,23 persen secara tahuan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp25,23 triliun.

Baca Juga:

Dari Laba, Kini Pengelola Starbucks (MAPB) Rugi Rp50 Miliar di Semester I

Pertumbuhan laba bank ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 3,75 persen yoy menjadi Rp49,08 triliun pada akhir Juni 2024 dari sebelumnya Rp47,31 triliun.

Bank Mandiri juga menutup paruh pertama 2024 dengan pertumbuhan kredit sebesar 20,46 persen (yoy) dari Rp1.272,07 triliun menjadi Rp1.532,35 triliun.

Baca Juga:

Groundbreaking Proyek IKN Tahap 7 Digelar 13 Agustus, Ada BBCA dan DILD

Saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI juga menguat, yaitu sebesar 2,11 persen ke Rp5.075 per saham. Investor tengah menantikan rilis laporan keuangan BNI.

Di bawah BBNI, saham bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI terapresiasi 1,71 persen.

BRI mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp29,90 triliun di semester I-2024. Laba ini naik sekitar 1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp29,56 triliun.

Sepanjang semester I-2024, pertumbuhan BRI ditopang kinerja kredit dan pembiayaan yang tercatat mencapai Rp1.336,77 triliun. Kredit dan pembiayaan bertumbuh 11,20 persen (yoy) dan sebesar 5,56 persen secara year to date (ytd).

Tidak ketinggalan, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA menghijau 0,97 persen ke Rp10.375 per saham.

Saham bank milik Grup Djarum tersebut tengah mengalami konsolidasi setelah menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high) baru pada 29 Juli 2024 di level Rp10.425 per saham.

BCA dan entitas anak mencetak laba bersih senilai Rp26,9 triliun pada semester I-2024. Laba tersebut meningkat 11,1 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp24,2 triliun.

Perseroan dan entitas anak membukukan peningkatan total kredit sebesar 15,5 persen (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industry.

Sejalan dengan solidnya kinerja penyaluran kredit dan pendanaan, BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) pada semester I-2024 sebesar 7,9 persen yoy mencapai Rp39,9 triliun.

Pendapatan selain bunga naik 12,1 persen yoy menjadi Rp12,4 triliun. Total pendapatan operasional mencapai Rp52,4 triliun atau naik 8,9 persen yoy. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.