Warren Buffett Lego Separuh Portofolio Saham Apple, Pertanda Apa?

IDXChannel – Investor legendaris Warren Buffett, melalui kendaraan bisnisnya Berkshire Hathaway, memangkas separuh kepemilikan sahamnya di Apple senilai USD76 miliar atau setara dengan Rp1.231 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per USD).

Melansir dari Financial Times (FT), Sabtu (3/8/2024), dalam laporan terbaru, posisi saham Apple milik Berkshire turun lebih dari USD50 miliar menjadi USD84,2 miliar pada kuartal II-2024. Penjualan ini menghasilkan keuntungan besar sebesar USD47,2 miliar setelah pajak.

Baca Juga:

The Fed, Perlambatan Pasar Tenaga Kerja AS, dan Ketakutan Resesi

Penjualan saham ini meningkatkan posisi kas Berkshire ke rekor tertinggi menjadi USD277 miliar, yang kemudian diinvestasikan dalam obligasi jangka pendek.

Buffett mulai mengurangi saham Apple sejak akhir 2023 dan mempercepat penjualan pada awal 2024. Namun, Buffett menegaskan Apple akan tetap menjadi salah satu investasi jangka panjang utama Berkshire.

Baca Juga:

Harga Minyak Jatuh 3 Persen dalam Sepekan, Dihantui Pelemahan Permintaan

"Jika tidak ada perubahan besar yang benar-benar mengubah strategi alokasi modal, kami akan tetap menjadikan Apple sebagai investasi terbesar kami," kata Buffett pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Berkshire di Mei, dikutip FT.

“Tetapi saya tidak keberatan sama sekali, dalam kondisi saat ini, membangun posisi kas. Ketika saya melihat alternatif dari apa yang tersedia di pasar saham dan melihat komposisi dari apa yang terjadi di dunia, kami menganggapnya cukup menarik,” ujar pria yang dijuluki the Oracle of Omaha atawa peramal dari omaha tersebut.

Baca Juga:

Emas Menguat Sepekan saat Investor Cari Aman, Bisa Berlanjut?

Apple telah menjadi salah satu investasi terpenting Berkshire dalam beberapa tahun terakhir, meskipun Buffett sebelumnya ragu untuk berinvestasi di perusahaan teknologi.

Namun, sejak 2016, Berkshire telah menghabiskan sekitar USD40 miliar untuk membeli saham Apple.

Selain Apple, Berkshire juga menjual sebagian saham Bank of America (BofA), mengurangi kepemilikannya menjadi 12,1 persen.

Berkshire juga diuntungkan dari kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), menghasilkan pendapatan bunga USD2,6 miliar pada kuartal II-2024.

Meskipun ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang melambat, pendapatan operasional Berkshire naik 15 persen dari tahun sebelumnya (YoY) menjadi USD11,6 miliar, didorong oleh rebound di unit asuransi mereka.

Beberapa bisnis manufaktur Berkshire mengalami penurunan penjualan, sedangkan segmen seperti NetJets dan Precision Castparts mencatat peningkatan pendapatan. (Aldo Fernando)