Menilik Kinerja Emiten Semen SMGR dan INTP di Semester I-2024

IDXChannel - Penjualan semen nasional pada semester I-2024 masih tumbuh positif meskipun pada Juni atau bulan terakhir terjadi kontraksi.
Di enam bulan pertama tahun ini, penjualan semen nasional mencapai 28,02 juta ton, naik 2,2 persen secara tahunan. Namun, penjualan pada Juni 2024 tercatat 5,28 juta ton, turun 0,2 persen secara tahunan dan negatif 2,9 persen secara bulanan.
Analis Mirae Asset Andreas Saragih menilai, penjualan semen pada semester I-2024 ditopang penjualan semen curah (bulk) yang mencapai 8,46 juta ton, tumbuh 13 persen. Sementara itu penjualan semen kantong (bag) mencapai 19,56 juta ton, turun 1,9 persen. Hal ini membuat kontribusi penjualan semen curah naik menjadi 30,2 persen.
"Kami mengaitkan naiknya kontribusi semen curah dan lesunya semen kantong akibat beberapa faktor, terutama karena proyek infrastruktur yang sudah selesai dan daya beli ritel yang lemah," kata Andreas dikutip Senin (5/8/2024).
Secara geografis, kinerja penjualan semen di Pulau Jawa cukup solid yang mencapai 14,47 juta ton, naik 3,1 persen. Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan di luar Jawa yang sebesar 1,2 persen menjadi 13,55 juta ton.
Andreas mengatakan, kinerja penjualan semen di enam bulan pertama tahun ini menunjukkan perbedaan performa pada emiten semen. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan penjualan semen domestik di semester I-2024 mencapai 14,01 juta ton, turun 1,5 persen secara tahunan. Pangsa pasar SMGR di pasar domestik turun menjadi 50 persen.
Sementara itu, penjualan semen PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) justru naik 9,6 persen menjadi 8,23 juta ton. Hal ini ditopang penjualan semen di Jawa yang tumbuh 14,7 persen menjadi 5,45 juta ton sementara Luar Jawa mencatat penjualan 2,78 juta ton, tumbuh tipis 0,7 persen.
"Pangsa pasar INTP di semester I-2024 naik 2 basis poin menjadi 29,4 persen," kata Andreas.
Penjualan semen INTP yang positif terefleksikan dari pendapatan neto pada semester I yang mencapai Rp8,1 triliun, naik 2 persen secara tahunan. Meski begitu, laba bersih INTP turun 38 persen menjadi Rp435 miliar akibat bengkaknya beban pokok pendapatan dan beban usaha.
Sementara pendapatan SMGR turun 3,6 persen dari Rp17 triliun menjadi Rp16,4 triliun seiring penurunan penjualan. Di tengah meningkatnya biaya, penurunan pendapatan itu menekan laba bersih SMGR hingga 42 persen menjadi Rp501 miliar.
Mirae Asset menetapkan rating BUY untuk saham SMGR dan INTP dengan target harga masing-masing Rp6.425 dan Rp9.150. Namun, Andreas lebih cenderung memilih INTP karena harganya saat ini lebih rendah dari rasio EV to EBITDA lima tahun terakhir selain sentimen positif usai akuisisi Semen Grobogan.
Harga saham SMGR saat ini berada di level Rp3.860 yang merefleksikan price earning ratio (PER) 14,4 kali dan price to book value (PBV) 0,6 kali. Sementara harga saham INTP tercatat Rp7.225 dengan PER 15,8 kali dan PBV 1,28 kali.
(Rahmat Fiansyah)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.