Pasardana.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (IDX: BRIS) konsisten terus mendukung kegiatan usaha berwawasan lingkungan melalui berbagai inisiatif dan program strategis.
Hingga Maret 2024, BSI mencatatkan sejumlah pencapaian signifikan dalam portofolio pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp59,2 triliun.
Hal ini sejalan dengan strategi BSI untuk mendukung agenda nasional menuju Net Zero Emission.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, bahwa bank syariah menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip Maqashid Syariah yang selaras dengan prinsip keberlanjutan 3P yaitu profit, people, dan planet.
Prinsip ini lah yang mendasari tiga framework utama untuk kegiatan bisnis berkelanjutan di BSI, yaitu sutainabile banking, sustainabile operation dan sustainable beyond banking.
“Sustainable banking yaitu menerapkan aspek ESG di sektor-sektor, serta mengeluarkan produk atau layanan yang berkelanjutan. Kemudian sustainable operation di mana kami menerapkan aspek ESG di dalam operasional kita, seperti contohnya komitmen terhadap privasi dan keamanan data, serta kesetaraan & keberagaman di lingkungan kerja. Terakhir, sustainability beyond banking di mana kami melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat,” jelas Hery seperti dilansir dalam siaran pers, Senin (05/8).
Berkat inisiatif-inisiatif ini, BSI berhasil meraih dua penghargaan yaitu sebagai “The Best Execution Winner in Syariah Banking Industry” dan “Outstanding Achievement in Sustainability & Governance” dalam ajang The 9th Strategy and Performance Execution Excellence “Sustainability” Award yang diadakan oleh Kontan dan GML Performance Consulting.
“Hal ini tentunya semakin memacu semangat kami untuk terus mendorong penerapan aspek-aspek ESG dalam perseroan. Semoga ke depan BSI dapat menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia dalam penerapan ESG,” ungkap Hery.
Dari aspek sustainable banking sendiri, lanjutnya, BSI berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan yang berkelanjutan.
Hingga Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan ke sektor kegiatan usaha berkelanjutan (KUBL) sebesar Rp12,6 triliun dengan penyaluran ke sektor seperti produk-produk ramah lingkungan, pertanian berkelanjutan, energi terbarukan (renewable energy), dan inisiatif-inisiatif hijau lainnya.
Komitmen kuat ini juga ditunjukkan BSI dengan menerbitkan Sustainability Sukuk Tahap 1 yang oversubscribe 3x hingga Rp9 triliun. “Langkah ini menegaskan komitmen kami di BSI dalam mendukung upaya pencapaian Net Zero Emission Indonesia,” kata Hery.
Dalam operasional perusahaan, BSI telah menerapkan berbagai langkah ramah lingkungan seperti pembangunan gedung ramah lingkungan (Green Building) di Gedung Landmark Aceh, penggunaan 50 unit mesin penukar botol plastik yang berhasil mendaur ulang 27,9 ton sampah botol plastik dan mengurangi jejak karbon sebesar 147,8 ton CO2, pemasangan panel surya, serta penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.
Lebih dari sekedar bank syariah, BSI juga aktif dalam penyaluran dana zakat yang bersumber dari perusahaan, pegawai, dan nasabah. Hingga Maret 2024, zakat perusahaan mencapai Rp489 miliar, meningkat 16,41% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hot
No comment on record. Start new comment.