Sinergi KLHK-Industri Tambang Terapkan Green Smelter untuk Wujudkan NZE
Upaya mewujudkan pertambangan ramah lingkungan terus digalakkan melalui langkah-langkah berkelanjutan. Sebab, aktivitas pertambangan sangat berdampak besar terhadap lingkungan.
Salah satunya yaitu melalui hilirisasi tambang yang merupakan langkah strategis dalam memaksimalkan nilai tambah sumber daya alam suatu negara. Di Indonesia, salah satu bentuk implementasi hilirisasi ini adalah melalui pengembangan program Green Smelter.
"Jadi sebenarnya dulu kita kaya akan nikel. Dulu cuma diambil, diekspor langsung, dan tidak diolah. Padahal nilai tertinggi itu, kalau kita berhasil mengolah di dalam negeri," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) Sigit Reliantoro, dalam acara detikSore, bertajuk 'Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Industri Pertambangan', Senin (5/8/2024).
Sigit menyebut dengan adanya smelter, nikel yang diekspor dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai, seperti baja atau bahan baku baterai. Ini sejalan dengan upaya mendukung kebijakan Net Zero Emission (NZE) dengan membentuk ekosistem industri yang ramah lingkungan.
Sementara itu, pemerintah sendiri melakukan kontrol dalam hilirisasi tambang melalui Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Perusahaan-perusahaan besar diwajibkan untuk memasang alat pemantau emisi dan limbah yang berfungsi secara realtime selama 24 jam.
"Karena sifatnya realtime 24 jam, begitu ada tanda-tanda melebihi baku mutu, langsung di-trigger surat-surat kepada beliau-beliau (pemilik perusahaan tambang) itu untuk melakukan beberapa perbaikan. Diberi batas waktu perbaikan, kemudian kalau tidak, maka akan ada sanksi," kata Sigit.
Sanksi yang dijatuhkan pun cukup 'mengerikan' bagi perusahaan. Sebab, bagi mereka yang memiliki 'rapor merah' akan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman atau kenaikan suku bunga dari bank.
Oleh karena itu, perusahaan berusaha keras untuk menjaga agar tidak masuk dalam kategori merah. Salah satunya PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) yang sudah lebih dari 100 tahun beroperasi di Indonesia.
Direktur HSE Harita Nickel Tonny Gultom menjelaskan, meski tidak selalu berada di sorotan, Harita Nickel terus berupaya melakukan hilirisasi sesuai arahan pemerintah sejak 2016. Sebagai contoh, Harita Nickel tidak membangun smelter untuk memproduksi stainless steel, melainkan juga bahan baku baterai mobil listrik.
"Itu sangat penting. Memanfaatkan dari sumber daya yang ada, itu kalau diolah di dalam negeri, itu bisa ditingkatkan," kata Tonny.
"Tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi tenaga kerja juga," imbuhnya.
Tonny menambahkan pihaknya melakukan integrasi tambang. Di sana, proses tambang dan pengolahan dilakukan secara bersamaan, dan sisa hasil tambang dikembalikan ke bekas tambang sebagai pengisi lubang.
"Ini mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi," kata Tonny.
Sebagai informasi tambahan, KLHK turut mengadakan Festival LIKE 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pihak lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Acara itu nantinya akan membahas sejumlah isu lingkungan dan diisi oleh penampilan musisi terkenal Tanah Air.
Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, APP Group, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Huayou Indonesia, PT Freeport Indonesia, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Gunung Raja Paksi Tbk, PT Indexim Coalindo, PT Indo Muro Kencana, PT Bukit Asam Tbk, Musim Mas, PT Inalum, PT Antam, dan PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk). Serta didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited, PT Timah Tbk, PT Wiralab Analitika Solusindo, PT MNC ENERGY INVESTMENTS, dan PT Rizqi Semesta.
Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining
Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining
(akn/ega)
Reprinted from republika_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.