Pengurangan Emisi di Remote Area Tambang: Ganti Genset dengan Solar Cell
Industri pertambangan menjadi salah satu industri yang kerap menghadapi tantangan besar terkait dampak lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan industri pertambangan memiliki tugas untuk meminimalisir emisi atau pencemaran udara akibat dari kegiatan pertambangan.
Salah satunya adalah mengurangi penggunaan genset. Direktur PT Bayan Resources Tbk Alexander Ery Wibowo menyebut penggunaan genset dapat menghasilkan emisi sehingga menambah beban ekologis. Di remote area atau lokasi tambang yang berada jauh dari pusat kota, biasanya menggunakan generator set (genset) sebagai daya listrik alternatif yang dapat menghasilkan emisi.
"Dari sisi produksi, penggunaan genset itu juga besar (dalam membuat emisi) karena kita di remote area)," ucapnya di acara detikSore spesial Greentalk bertajuk 'Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Industri Pertambangan', Senin (5/8/2024).
Oleh karena itu, untuk mengurangi emisi akibat dari penggunaan genset dapat dilakukan dengan solar cell. Ini karena penggunaan solar cell bisa menghasilkan energi listrik dari sinar matahari sehingga dapat mengurangi jejak karbon operasional tambang.
Ia juga menyebut bahwa pertambangan miliknya memiliki karakteristik low sulfur. Kandungan sulfur yang rendah memberikan keuntungan pengelolaan lingkungan menjadi lebih mudah dan ramah lingkungan.
"Selain menggantikan beberapa genset dengan solar cell, itu nanti bisa menekan emisi. Kebetulan juga, tambang kita ini low sulfur, jadi mudah untuk melaksanakan penataan atau reklamasi yang lebih ramah lingkungan karena sulfurnya rendah," jelas Alex.
Alex juga menjelaskan adanya kesadaran sosial menjadi penting sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kerusakan lingkungan akibat pertambangan.
"Kesadaran sosial adalah dengan bekerja sama dengan tier satu, tier dua, tier tiga untuk lebih meningkatkan misalnya penanaman sustainable agriculture escape," katanya.
Menurutnya, dengan adanya pertanian berkelanjutan tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Dengan begitu masyarakat di daerah terdampak merasakan sustainable. Setelah tambang itu berakhir, mereka bisa beralih menjadi petani, peternak. Syukur-syukur pendidikan bisa terangkat juga," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, KLHK turut mengadakan Festival LIKE 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pihak lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Acara itu nantinya akan membahas sejumlah isu lingkungan dan diisi oleh penampilan musisi terkenal Tanah Air.
Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, APP Group, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Huayou Indonesia, PT Freeport Indonesia, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Gunung Raja Paksi Tbk, PT Indexim Coalindo, PT Indo Muro Kencana, PT Bukit Asam Tbk, Musim Mas, PT Inalum, PT Antam, dan PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk). Serta didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited, PT Timah Tbk, PT Wiralab Analitika Solusindo, PT MNC ENERGY INVESTMENTS, dan PT Rizqi Semesta.
(akn/ega)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.