Note

Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS

· Views 35
Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS
Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS (foto: MNC media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjalan beriringan di zona merah bersama deretan bursa Asia lain, seiring kondisi terkini dalam perekonomian Amerika Serikat (AS).

Hingga pasar ditutup, IHSG pada perdagangan Senin (5/8/2024) berakhir dengan pelemahan hingga 3,4 persen, menuju 7.059. Meski merosot lebih dari tiga persen, nasib indeks bukan jadi yang terburuk pada perdagangan kali ini.

Baca Juga:
Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS IHSG Anjlok Hampir 2 Persen, Airlangga: Tidak Perlu Khawatir

Adalah Nikkei 225 yang menderita pelemahan paling dalam, dengan minus hingga 12,4 persen, dan kemudian diikuti oleh Kospi yang turun 8,78 persen dan HSI yang melemah 1,46 persen.

"Pelemahan pada bursa Asia didorong oleh menurunnya ekspektasi soft landing pada ekonomi AS, setelah data non farm payrolls melanjutkan pertumbuhan yang lebih lambat, di mana pada Juli 2024 hanya terdapat penambahan sebesar 114 ribu tenaga kerja baru," tulis Tim Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Senin (5/8/2024).

Baca Juga:
Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS Seharian Betah di Zona Merah, IHSG Ditutup Turun 3,4 Persen ke 7.059

Jumlah penambahan tersebut, menurut pantauan Tim Riset RELI, jauh berada di bawah ekspektasi pasar, di mana diharapkan pada periode bulan tersebut dapat terjadi penambahan sedikitnya 175 ribu tenaga kerja baru.

Sementara, unemployment rate pada saat yang sama mengalami kenaikan ke level 4,3 persen, atau berada di atas proyeksi The Fed yang sebesar empat persen dalam setahun penuh 2024.

Baca Juga:
Termasuk IHSG, Bursa Asia Kompak Ambruk Tersengat Potensi Resesi AS Efek AS Menuju Jurang Resesi, IHSG Lesu tapi Rupiah Menguat 

"(Tren) Penurunan pada ekonomi AS juga tercermin pada data S&P manufacturing PMI yang turun ke level kontraksi sebesar 49,6 pada Juli 2024," tulis tim RELI.

Menurut Investment Consultant RELI, Reza Priyambada, potensi terjadinya resesi pada ekonomi AS meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2024 mendatang menjadi 50bps.

Kondisi ini menurut Reza juga dapat memicu tren pelemahan lanjutan pada Dollar Index.

"Sementara penurunan pada indeks saham Jepang didorong oleh kebijakan BoJ yang lebih ketat dan penguatan Yen terhadap Dolar meningkatkan kekhawatiran pada outlook pendapatan Perusahaan eksportir dan perbankan Jepang," ujar Reza.

Sedangkan dari domestik, menurut Reza, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/YoY). 

Laju pertumbuhan ekonomi cenderung terbatas didorong konsumsi rumah tangga cenderung tumbuh stagnan sebesar 4,93 persen secara tahunan. Hal ini juga tercermin dari Indonesia yang mencatat deflasi selama tiga bulan berturut-turut.

Sementara kontribusi pertumbuhan PDB terbesar dari sisi lapangan usaha, yaitu industri pengolahan tumbuh terbatas sebesar 4,13 persen (YoY).

"Hal ini sejalan dengan data S&P manufacturing PMI indonesia yang mencatatkan perlambatan dan pada Juli 2024 masuk ke level kontraksi sebesar 49,3, didorong penurunan permintaan dan output," ujar Reza.

Secara keseluruhan, Tim RELI melihat potensi risiko pada equity market didorong meningkatnya ketidakpastian akibat Potensi peralihan investor ke aset safe haven di tengah kekhawatiran resesi US dan masih melambatnya ekonomi China dapat memicu outflow.

Selain itu, muncul Kekhawatiran bahwa resesi dapat meningkatkan potensi pelemahan permintaan pada komoditas.

Selanjutnya, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dikhawatirkan bakal melambat, serta meningkatnya kekhawatiran geopolitik setelah terbunuhnya pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh.

"Hal ini juga turut meningkatkan ketegangan antara Presiden Joe Biden dan Benjamin Netanyahu," ujar Reza.

(Taufan Sukma)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.