Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (05/8), IHSG ditutup melemah -248,47 poin (-3,40%) ke level 7.059,65.
Pelemahan IHSG terseret katalis regional, dimana bursa Nikkei 225 anjlok -12,40%, pasca Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk menaikkan suku bunga menjadi 0,25% dari sebelumnya 0,1% pada 31 Juli 2024.
Kemudian, dari sisi geopolitik, Timur Tengah kembali memanas pasca meninggalnya pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh yang dibunuh ketika berada di Iran.
Di saat yang sama, data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05% yoy (Q2-24), lebih rendah dibandingkan Q2-2023 yang sebesar 5,17% yoy.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, dimana DJIA (-2,60%), S&P 500 (-3,0%), & Nasdaq (-3,38%).
Pelemahan tersebut didorong aksi jual pelaku pasar karena kekhawatiran akan resesi AS semakin meningkat.
Pengukur kekhawatiran Wall Street, CBOE Volatility Index, melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2020.
Menambah sentimen negatif adalah pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka dan meningkatnya ketidakpastian di sektor AI.
Saham Nvidia turun -7,1% setelah anjlok sebanyak -15%, kemudian saham-saham teknologi besar lainnya juga mengalami penurunan signifikan, termasuk Microsoft (-3,3%), Apple (-5%), Amazon (-4,4%), Meta (-2,5%), dan Alphabet (-4,5%).
Tesla (-4,2%), Broadcom (-1,1%) dan Qualcomm (-0,5%) juga berada di zona merah.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring dominannya tekanan jual di pasar keuangan global,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (06/8).
Hot
No comment on record. Start new comment.