Mau Pensiun 2030, Ini Sederet Kontroversi Miliarder Asia Gautam Adani
Miliarder terkaya kedua di Asia, Gautam Adani, mengumumkan rencananya untuk pensiun dan mengundurkan diri dari Adani Group pada usia 70 tahun. Hal ini disampaikannya di tengah kontroversi yang terjadi di sekitar perusahaannya.
Berita heboh terbaru terkait dengan Bos Adani Group ini ialah rencananya untuk pensiun. Setelahnya, ia berencana akan mengalihkan kendali perusahaan dengan nilai lebih dari US$ 200 miliar itu kepada para putranya dan sepupu mereka di tahun 2030 mendatang.
Dikutip dari Reuters, Selasa (6/8/2024), Bloomberg News melaporkan bahwa Adani akan membagikan wewenang atas perusahaan kepada keempat ahli warisnya, antara lain Karan dan Jeet yang merupakan putra-putranya, serta sepupu mereka, Pranav dan Sagar.
Menurut situs Adani Group, putra sulung Gautam Adani, Karan Adani saat ini merupakan direktur pelaksana Adani Ports, sementara putra bungsunya Jeet Adani adalah direktur Adani Airports.
Sedangkan Pranav Adani adalah Direktur Adani Enterprises dan Sagar Adani adalah Direktur Eksekutif Adani Green Energy. Bloomberg menilai, Pranav dan Karan adalah kandidat paling jelas untuk akhirnya mengambil alih posisi ketua.
"Suksesi sangat, sangat penting bagi keberlanjutan bisnis. Saya menyerahkan pilihan kepada generasi kedua karena transisi harus bersifat organik, bertahap, dan sangat sistematis," kata Gautam Adani.
Gautam Adani sendiri lahir di negara bagian Gujarat, India barat. Setelah putus kuliah saat remaja, ia pindah ke Mumbai dan bekerja di perdagangan berlian sebelum kembali ke negara bagian asalnya.
Ia terjun ke perdagangan global ketika dia mengimpor polivinil klorida, atau PVC, untuk bisnis plastik saudaranya. Pada tahun 1988, ia mendirikan Adani Enterprises, perusahaan unggulan grup, untuk mengimpor dan mengekspor komoditas. Itulah awal mulai ia mengembangkan Adani Group hingga berhasil menjadi raksasa India.
Kontroversi Adani Group
Dikutip dari catatan detikcom dan berbagai sumber, kesuksesan Adani Group terus berkembang hingga perusahaan itu disebut-sebut kini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$ 200 miliar. Perkembangan bisnis perusahaan yang berdiri sejak 1988 itu sering dikaitkan dengan kedekatan Gautam Adani dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pada awal tahun 2022 silam muncul skandal besar di India, dipicu oleh dokumen investigasi yang diterbitkan oleh firma riset keuangan New York Hindenburg. Hindenburg Research menuding Adani telah melakukan pencucian uang dan rekayasa akuntansi melalui sejumlah anak perusahaannya.
Laporan dari Hindenburg itu muncul bertepatan saat kerajaan bisnis Gautam Adani hendak menghimpun dana dari masyarakat dan investor asing dengan penjualan saham senilai US$ 2,5 miliar. Alhasil rencana itu batal karena dirinya mengalami kerugian hingga US$ 100 miliar.
Akibat dari kasus tersebut, nilai saham milik Adani terus mengalami penurunan. Adani yang sempat menjadi orang terkaya di Asia dan menduduki peringkat ke 2 sebagai orang paling kaya di dunia hartanya sempat merosot sekitar US$ 101,5 miliar atau setara dengan 1.522,5 triliun.
Hingga akhirnya pada Januari 2024 lalu Gautam Adani kembali menjadi orang terkaya di Asia dengan perkiraan harta senilai US$ 78,2 miliar atau setara Rp 1.209 triliun (kurs Rp 15.472). Kekayaan tersebut membuatnya menjadi orang terkaya ke-16 di dunia.
Peningkatan kekayaan itu berbarengan dengan keputusan Mahkamah Agung India yang menolak permintaan penyelidikan independen terhadap tuduhan dari firma aktivis Hindenburg Research di New York pada Rabu (3/1) lalu. Penyelidikan soal dugaan kecurangan yang dilakukan Adani Group pun dihentikan.
(shc/das)Reprinted from detik_id,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.