Note

PMI Manufaktur Merosot-Industri Tekstil Tertekan, Ekonomi RI Baik-baik Saja?

· Views 22
PMI Manufaktur Merosot-Industri Tekstil Tertekan, Ekonomi RI Baik-baik Saja?
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta

Industri tekstil Indonesia tertekan dan dihantam badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan industri ini mengalami kontraksi ke level 47 pada Juli.

Sementara itu, rilis dari S&P Global menunjukkan data Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia merosot ke level 49,3 atau berada pada level kontraksi di bawah 50 untuk bulan Juli.

Lantas, baik-baik saja kah ekonomi Indonesia? Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid menilai ekonomi Indonesia pada level mikro masih baik-baik saja. Namun, ia menyebut ada tantangan yang datang dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari micro economic numbers, kita baik-baik aja. Cuma keadaan di luar tidak baik-baik aja," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Ia menyebut gejolak di luar negeri, misalnya terkait energi bakal terasa oleh Indonesia. Oleh karena itu, Arsjad menyebut Indonesia perlu mewaspadai hal ini.

ADVERTISEMENT

"Apa pun, sedikit saja, contohnya harga energi naik tiba-tiba, pastinya dampaknya ke kita juga. Jadi kita harus waspada, tapi kita jangan berpikir negatif, jangan pesimis, kita harus pikir positif," bebernya.

Secara khusus, Arsjad buka-bukaan soal kondisi industri tekstil yang sedang dihantam badai PHK. Arsjad mengakui bahwa sektor tersebut memang dalam kondisi babak belur.

"Bahwa kenyataan yang ada saat ini memang industri tekstil sedang babak belur," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristiadi, mendapat bocoran bakal ada pabrik tekstil yang melakukan PHK pada Agustus. Bahkan dia sudah mendapat konfirmasi bakal ada satu pabrik yang melakukan PHK terhadap 500 pekerja.

Arsjad menilai terpuruknya sektor tekstil tak lepas dari maraknya produk impor yang masuk secara ilegal ke Indonesia. Produk tersebut masuk tanpa membayar pajak sehingga perlu segera disetop.

(ily/ara)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.