Pasardana.id - Industri perbankan nasional sebagai salah satu sektor utama penopang ekonomi Tanah Air dinilai harus semakin agile dalam menghadapi tantangan dan peluang ekonomi di masa depan, sehingga kondisi ekonomi Indonesia semakin terjaga.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Bidang Organisasi Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS), Hery Gunardi dalam acara Welcoming Dinner PERBANAS CFO FORUM II – 2024 di Bali pada Kamis (01/8) silam.
Hery, yang juga menjabat Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (IDX: BRIS) menjelaskan, dinamika ekonomi dan keuangan berubah cepat, baik di tataran global juga nasional.
Di sisi lain, transisi menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan semakin mendesak dan meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hal ini turut mendorong industri perbankan untuk memberikan pembiayaan yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Perumusan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pembiayaan hijau.
Panduan tersebut, kata Hery, membantu perbankan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tergolong berkelanjutan untuk didanai.
Tujuannya, mendorong peningkatan pembiayaan yang hijau dan berkelanjutan.
“Sebagai penggerak utama intermediasi keuangan di Indonesia, perbankan memiliki peranan penting dalam transformasi pembangunan yang lebih berkelanjutan. Keseriusan perbankan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan portofolio kredit berkelanjutan dan pengembangan produk – produk keuangan berkelanjutan,” tuturnya, seperti dilansir dalam siaran pers, baru-baru ini.
Selain itu, Hery pun mencermati transformasi digital di berbagai aktivitas yang memicu inovasi menjadi lebih cepat.
Dia mengatakan, penggunaan teknologi digital membuka peluang bagi perbankan untuk meningkatkan efisiensi, mengembangkan produk baru, dan memberikan layanan yang lebih baik.
Namun, perkembangan teknologi digital juga menghadirkan tantangan, seperti ancaman serangan siber yang semakin canggih.
Oleh karena itu, dia menegaskan, bahwa dalam menghadapi dinamika ekonomi dan keuangan saat ini pelaku industri perlu mengadopsi gaya kerja yang agile untuk bergerak dan menanggapi perubahan dengan cepat.
Sebab, perbankan yang mampu beradaptasi dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan.
Juga akan mampu memanfaatkan peluang di tengah perubahan yang cepat di era yang semakin modern.
“Transformasi menuju ekonomi hijau dan digital bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” pungkasnya.
Hot
No comment on record. Start new comment.