Bursa Asia Lanjutkan Momentum Rebound, Nikkei Jepang Naik 3 Persen

IDXChannel – Bursa saham Asia melanjutkan momentum rebound di awal perdagangan Rabu (7/8/2024) usai Wall Street pulih dan kekhawatiran resesi Amerika Serikat (AS) yang tiba-tiba mereda sejenak.

Menurut data pasar, pukul 08.55 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 3,06 persen, melanjutkan kenaikan 10,23 persen kemarin usai tiba-tiba tumbang 12,40 persen dalam market crash Senin.

Baca Juga:

Listing Perdana, Saham DOSS Jadi Konstituen Baru Indeks Saham Syariah

Kenaikan dua hari ini memberikan harapan investor mulai menemukan pijakan baru, kendati likuidasi carry trade Yen Jepang masih membayangi pasar.

Selain Nikkei 225, indeks Hang Seng Hong Kong juga tumbuh 1,49 persen, Shanghai Composite terapresiasi 0,27 persen, dan Straits Times Index Singapura menghijau 1,50 persen.

Baca Juga:

Warren Buffett Genggam Kas Rp4.485 Triliun Usai Jual Saham Apple

Indeks KOSPI Korea Selatan mendaki 1,90 persen dan ASX 200 Australia naik 0,44 persen.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,56 persen per 09.01 WIB.

Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Merosot Rp14 Ribu per Gram

"Penurunan saham Jepang mungkin hampir berakhir," kata analis JPMorgan, dikutip Reuters, Rabu (7/8).

"Baik investor asing maupun individu telah menyesuaikan pembelian bersih mereka sepanjang tahun ini," ujar analis JPMorgan.

Analis JPMorgan melanjutkan, jika pasar tetap pada level saat ini, GPIF (Dana Pensiun Pemerintah Jepang) bisa menjadi pembeli bersih menjelang akhir September, dan pandangan bahwa perdagangan yen carry hampir berakhir juga mulai muncul.

Penurunan carry trade yen—di mana investor meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk membeli aset dengan hasil lebih tinggi—akibat kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ) memengaruhi pasar, tetapi tampaknya mulai stabil.

Dolar AS naik 0,2 persen menjadi USD144,67 per yen, menjauh dari posisi terendah 141,675 yang dicapai pada Senin, meskipun masih jauh di bawah puncak Juli di 161,96.

Dolar juga menguat terhadap franc Swiss menjadi 0,8532, menguat dari posisi terendah 0,8430 pada Senin.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang tumbuh 0,4 persen.

Setelah rebound semalam, futures Nasdaq turun 0,1 persen sebagian karena penurunan 12 persen pada Super Micro Computer (SMCI) setelah meleset dari perkiraan laba.

Futures S&P 500 stabil dari penurunan awal, sedangkan futures EUROSTOXX 50 menguat 0,5 persen, futures FTSE meningkat 0,7 persen, dan futures DAX menguat 0,3 persen.

Dengan permintaan untuk aset safe-haven menurun, imbal hasil Treasury AS naik untuk sesi perdagangan dua hari berturut-turut. Imbal hasil AS bertenor 10-tahun berada di 3,908 persen, jauh dari posisi terendah 3,667 persen pada Senin.

Para trader sekarang menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) 105 basis poin di 2024, dibandingkan dengan 125 basis poin pada saat kekacauan pasar pada Senin, dengan pemangkasan 50 basis poin pada September dianggap memiliki kemungkinan 73 persen.

Kekhawatiran tentang resesi AS yang mendekat juga sedikit mereda karena data ekonomi masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid pada kuartal ini. Estimasi GDPNow dari Atlanta Fed menunjukkan PDB tumbuh pada tingkat tahunan 2,9 persen. (Aldo Fernando)