Pasardana.id - Perusahaan retail terkemuka di bidang fotografi dan videografi di Indonesia, PT Global Sukses Digital Tbk. (IDX: DOSS) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (07/8).
CEO & Founder PT Global Sukses Digital Tbk., Tahir Matulatan, menyampaikan, langkah ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan perusahaan, menandai awal baru dalam pengembangan bisnis dan upaya memperluas jangkauan di pasar nasional.
"Pencatatan saham perdana kami di BEI adalah momentum bersejarah bagi perusahaan. Kami percaya bahwa dengan dukungan pasar modal, DOSS akan semakin kuat dalam mengembangkan ekosistem fotografi dan videografi di Indonesia. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat posisi kami di industri, tetapi juga memberikan peluang untuk berinovasi dan melayani pelanggan dengan lebih baik," terang Tahir seperti dilansir dalam keterangan tertulis, Rabu (07/8).
Ditambahkan, perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas jaringan retail kamera di Indonesia, meningkatkan kualitas layanan, serta mengembangkan inovasi produk yang relevan dengan perkembangan teknologi.
Diketahui, Perusahaan melepas 450 juta lembar atau 26,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nominal Rp40 per lembar.
Pada penawaran awal, harga perdananya adalah Rp135 per lembar.
Sedangkan Samuel Sekuritas bertindak selaku penjamin emisi efek.
Adapun dana yang diperoleh dari aksi Initial Public Offering (IPO) ini, DOSS akan menggunakan 27,4%-nya untuk belanja modal seperti sewa gerai dan pengembangan gerai baru, biaya ekspansi gerai lama di Ratu Plaza Mall termasuk biaya sewa seluas 3,000 m2.
Sementara sisanya, sekitar 72,6% untuk modal kerja kegiatan usaha utama perseroan dan operasional serta beban usaha 2024 dan 2025 di Ratu Plaza Mall, gerai baru di Banjarmasin, Semarang, Kendari dan Medan.
Selain itu, DOSS juga akan mengembangkan teknologi layanan unggulan seperti:
1.RFID Technology: Perusahaan berencana untuk mengadopsi teknologi RFID (Radio Frequency Identification) ke dalam sistem gudang dan Point of Sale (OS) di jaringan retailnya. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, keakuratan inventaris, dan kepuasan pelanggan secara signifikan. RFID memungkinkan pelacakan barang yang lebih akurat dan real-time, sehingga dapat mengurangi risiko kehilangan barang dan meningkatkan kecepatan dalam proses checkout di toko. Integrasi RFID ini akan membantu DOSS menjadi lebih kompetitif dan profitabel di industri retail kamera.
2.Pengembangan Aplikasi Artisan Finder: Selain itu, DOSS juga akan mengembangkan aplikasi Artisan Finder, sebuah marketplace dinamis yang dirancang untuk menghubungkan klien dengan fotografer dan videografer berbakat. Aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kreatif di mana klien dapat dengan mudah menemukan dan memesan layanan dari para profesional di bidang fotografi dan videografi. Pengembangan platform ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar DOSS serta menyediakan peluang bisnis baru bagi para pelaku kreatif di Indonesia.
Diketahui, potensi pasar fotografi dan videografi di Indonesia bernilai triliunan rupiah.
Hal ini tercermin dari kontribusi sektor ekonomi kreatif yang mencapai 82 juta dollar pada tahun 2023, atau setara dengan 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Ini juga tercemin dengan meningkatnya laba bersih DOSS untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 naik 32,25% menjadi Rp 23,73 miliar.
Tahun sebelumnya, DOSS membukukan laba sebesar Rp 17,94 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 6,10 miliar atau 27,84%.
Hot
No comment on record. Start new comment.