Bukan Hanya Potensi Resesi, Kondisi di AS Ini Memicu Pasar Global Masih Wait and See
IDXChannel - Perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diyakini tengah terancam bahaya resesi dinilai bukan satu-satunya sentimen negatif yang harus diantisipasi oleh pelaku pasar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi, di sela gelaran Citi Indonesia Digital Leaders Summit 2024, di jakarta, Rabu (7/8/2024).
Menurut Batara, pada dasarnya sebagian besar data perekonomian AS sejauh ini telah menjadi concern dari pelaku pasar global, sehingga relatif tidak ada yang mengejutkan.
"Yang kemudian menjadi big surprise kemarin lebih ke soal unemployment rate. Bahwa data pengangguran ini menjadi sedikit tidak linier. Tadinya masih di bawah empat persen, di kisaran 3,8 sampai 3,9 persen. Lalu ke 4,1 persen. Pasar tadinya berpikir akan ke 4,2 persen, itu cukup. Tapi ternyata sampai menjadi 4,3 persen," ujar Batara, di sela gelaran Citi Indonesia Digital Leaders Summit 2024, di jakarta, Rabu (7/8/2024).
Dengan tingkat pengangguran yang semakin meningkat pesat, Batara menjelaskan, maka wajar bila kemudian sebagian pelaku pasar berspekulasi terkait potensi terjadinya resesi di Negeri Paman Sam tersebut.
Karenanya, guna mengantisipasi hal tersebut, Batara juga sepakat bahwa Bank Sentral AS, yaitu Federal Reserves (The Fed) perlu memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang.
Namun demikian, Batara mengingatkan bahwa potensi resesi bukan satu-satunya concern yang harus dicermati oleh pelaku pasar, baik domestik maupun global.
"Jangan lupa bahwa di triwulan IV-2024 AS juga mengadakan election, di mana kita sama-sama belum tahu kecenderungannya akan menang siapa. Apakah (Donald) Trump menang? Atau tidak menang? Itu semua akan sangat berpengaruh terhadap market," ujar Batara.
Karenanya, saat ditanya perihal prospek pasar global dan juga domestik ke depan, Batara lebih cenderung memandangnya sebagai kondisi lihat dan cermati (wait and see).
Kalaupun harus dianalisa secara komprehensif, Batara menilai proyeksi yang bisa disusun maksimal hanya akan sampai pada Triwulan III-2024 saja.
"Sedangkan untuk kondisi Triwulan IV-2024, apalagi data perekonomian secara full year, saya pikir no body knows. Misal kalau Trump menang, biasanya pasar cenderung strengtened. Tapi seberapa besar peluangnya? Dan untuk menuju ke sana, masih banyak juga yang akan terjadi. Jadi, mari kita lihat saja," ujar Batara.
(Taufan Sukma)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.