Bursa Asia Terkoreksi, Tersengat Merahnya Wall Street

IDXChannel – Bursa saham Asia melemah di awal Kamis (8/8/2024), menghentikan kenaikan selama dua hari, terseret pelemahan bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam seiring pasar gagal mempertahankan pemulihan dari aksi sell-off pada Senin.

Berdasarkan data pasar, per pukul 09.11 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang merosot 0,85 persen, Hang Seng Index Hong Kong turun 0,72 persen, Shanghai Composite Index tergerus 0,57 persen.

Baca Juga:

Sahamnya Fluktuatif, Charnic Capital (NICK) Masuk Radar UMA 

Kemudian, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 1,20 persen, ASX 200 Australia minus 0,43 persen, dan Straits Times Index Singapura turun tipis 0,02 persen.

Semalam, setelah dibuka menghija, indeks acuan Wall Street, S&P 500, mulai kehilangan momentum dan ditutup melemah 0,77 persen setelah lelang obligasi (Treasury) bertenor 10-tahun AS.

Baca Juga:

IMF Proyeksi Ekonomi RI Tetap Kuat di Tengah Gejolak Global

"Ini lebih dari sekadar lelang Treasury bertenor 10-tahun yang lemah, yang saya yakin berkontribusi," kata kepala strategi di 248 Ventures di Charlotte Lindsey Bell, dikutip Reuters, Kamis (8/8).

"Kita tidak hanya mengalami penurunan yang terjadi pada Senin dan kemudian selesai. Biasanya kita akan menguji level terendah lagi sebelum kita bisa keluar dari tren penurunan ini,” ujarnya.

Baca Juga:

Harga Emas Antam (ANTM) Stagnan, Satu Gramnya Dijual Rp1.399.000

Dia juga mencatat bahwa beberapa investor memanfaatkan lonjakan jangka pendek di pasar saham untuk mengambil keuntungan.

Di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,60 persen menjadi 38.763,45, S&P 500 kehilangan 40,53 poin, atau 0,77 persen, menjadi 5.199,50, dan Nasdaq Composite melorot 171,05 poin, atau 1,05 persen, menjadi 16.195,81.

Dalam perdagangan mata uang, yen Jepang turun setelah komentar dari Bank Sentral Jepang (BOJ) mengenai kenaikan suku bunga, yang meredakan kekhawatiran investor tentang volatilitas mata uang Jepang, yang sempat melonjak melawan dolar pada Senin akibat kekhawatiran resesi AS dan efek unwinding atau penutupan posisi carry trade, menyebabkan penurunan pasar yang lebih luas. (Aldo Fernando)